Akselerasi Pertumbuhan di 2023, XL Axiata Pacu Layanan Konvergensi dan Ekspansi Jaringan

XL Axiata melihat sejumlah peluang yang bisa mengakselerasi pertumbuhan bisnis di 2023. Untuk itu, XL Axiata akan berfokus pada tiga pilar pertumbuhan yaitu layanan konvergensi, perluasan jaringan, serta penguatan pengalaman pelanggan (customer experience). Untuk target, tahun ini, XL Axiata akan berupaya meraih pertumbuhan pendapatan mid to high single digit, EBITDA margin sekitar 49%, serta capex sekitar Rp8 triliun.  

Akselerasi Pertumbuhan di 2023, XL Axiata Pacu Layanan Konvergensi dan Ekspansi Jaringan
XL Axiata berfokus pada dua segmen, yaitu keluarga dan bisnis. Untuk segmen keluarga, XL Axiata menawarkan konten digital terbaik, melalui kerja sama dengan mitra penyedia konten. Paket ini juga memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Sementara itu untuk segmen bisnis, XL Axiata mengembangkan produk konvergensi sebagai bagian dari solusi digital terpadu untuk kalangan usaha kecil dan menengah (UKM). (istimewa)

Dian Siswarini menyebutkan sejumlah peluang positif di industri telekomunikasi tahun 2023 ini, yang bisa XL Axiata manfaatkan untuk meningkatkan performa bisnis. Peluang-peluang tersebut, pertama, permintaan pada layanan fixed data, di mana penetrasi untuk layanan ini masih cukup rendah. Dengan begitu, masih tersedia potensi besar bagi operator telekomunikasi untuk meraih pertumbuhan tinggi baik di layanan consumer maupun segmen korporasi.

Kedua, permintaan untuk layanan digital akan tetap kuat. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat merasa mendapatkan banyak kemudahan dengan gaya hidup hibrida, baik untuk bekerja, belajar, rekreasi, hingga belanja. Compounded Annual Growth Rate (CAGR) untuk konsumsi data pengguna layanan seluler juga diproyeksikan akan mencapai 16% per tahun hingga 2026 nanti. Ketiga, pelanggan menginginkan layanan yang simple sekaligus komplit. Ini merupakan peluang untuk produk konvergensi yang bisa memberikan pengalaman lengkap bagi pelanggan XL Axiata dengan ARPU yang lebih tinggi dan berkualitas. Masyarakat juga semakin teredukasi mengenai manfaat layanan konvergensi.

Agar mampu memanfaatkan peluang-peluang tersebut sekaligus mewujudkan pertumbuhan bisnis, secara operasional, XL Axiata akan memfokuskan diri pada tiga hal, yaitu digitalisasi, cost leadership, dan neraca keuangan (balance sheet) yang sehat. Terkait digitalisasi, XL Axiata akan menerapkan teknologi terbaru untuk mendukung operasi bisnis. Digitalisasi dan otomasi diterapkan pada sejumlah proses untuk mencapai operational excellence. Selanjutnya, pemanfaatan big data dan advanced analytics dilakukan pada layanan pelanggan sehingga solusi yang diberikan bisa tepat sasaran, sesuai dengan apa yang konsumen butuhkan.

Baca Juga : IndiHome Berikan Layanan Terbaik untuk The Jarrdin Apartment Cihampelas

Selanjutnya, untuk menghadapi biaya-biaya yang meningkat di tahun depan, XL Axiata menerapkan menerapkan cost control yang ketat dan terukur untuk menekan biaya operasional. Selain itu, perusahaan juga terus mencari area-area untuk melakukan cost savings, seperti antara lain meningkatkan adopsi digital, serta penghematan energi. Langkah ini searah dengan upaya menjaga kesehatan neraca keuangan untuk mempertahankan posisi finansial perusahaan yang kuat. Caranya adalah dengan meningkatkan gearing ratio (debt/EBITDA) dan tidak memiliki hutang dalam valuta asing, serta memperkuat posisi free cash flow perusahaan agar cash flow tetap berada di posisi positif.

Tahun 2022 adalah periode yang luar biasa bagi XL Axiata dengan eksekusi yang konsisten atas strategi transformasi digital dan layanan konvergensi. Secara umum, di sepanjang tahun 2022, XL Axiata berhasil kembali mencatat pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi dari industri. Total pendapatan XL Axiata sebesar Rp 29,2 triliun, tumbuh sebesar 9% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu (YoY), didukung penyediaan produk yang berkelanjutan dan kualitas jaringan yang mumpuni. Sementara itu, total pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 26,6 trilun, atau 91% dari total pendapatan perusahaan.

Seluruh pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap EBITDA yang tumbuh 7% dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dengan margin 49%, menjadi Rp 14,2 triliun. Selain itu, XL Axiata juga membukukan pertumbuhan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) yang meningkat 1%, yaitu sebesar Rp 1,1 triliun.

Baca Juga : Konsumen Federal Oil Asal Jambi dan Bekasi Bawa Pulang Motor Matik dari Program Sobek Berhadiah

Pada 2022, XL Axiata juga berhasil mempertahankan pelanggan dengan fokus terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik, sehingga di periode tersebut perusahaan berhasil meningkatkan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp. 39 ribu dari Rp. 36 ribu di periode tahun sebelumnya, dengan total pelanggan mencapai 57,5 juta pelanggan.


Editor : Doni Ramdhani