Aturan Baru KUR 2023 Berlaku, KUR Kecil dan KUR Khusus Plafon di atas Rp100 Juta Wajib Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Aturan baru Kredit Usaha Rakyat atau biasa dikenal KUR untuk pinjaman sudah berlaku. Perubahan penting dalam aturan terbaru, yang wajib diketahui debitur adalah penerima KUR Kecil dan penerima KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta wajib ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Aturan Baru KUR 2023 Berlaku, KUR Kecil dan KUR Khusus Plafon di atas Rp100 Juta Wajib Ikut BPJS Ketenagakerjaan
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci Agus Hariyanto membenarkan bahwa merujuk Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 pasal 26 ayat 8 dan pasal 35 ayat 11, penerima KUR kecil dan penerima KUR khusus dengan plafon di atas Rp100 juta wajib ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Aturan baru Kredit Usaha Rakyat atau biasa dikenal KUR untuk pinjaman sudah berlaku. Perubahan penting dalam aturan terbaru, yang wajib diketahui debitur adalah penerima KUR Kecil dan penerima KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta wajib ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci Agus Hariyanto membenarkan bahwa merujuk Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 pasal 26 ayat 8 dan pasal 35 ayat 11, penerima KUR kecil dan penerima KUR khusus dengan plafon di atas Rp100 juta wajib ikut serta dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami sudah koordinasi dengan berbagai lembaga keuangan dan koperasi yang telah ditunjuk untuk menyalurkan KUR seperti BRI, Mandiri, BNI, BTN, Pegadaian, BPR hingga Koperasi di Kota Bandung untuk merealisasikan regulasi ini kepada debitur KUR Kecil dan KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta ketika mengajukan pinjaman,” ujar Agus.

Baca Juga : Bawa Misi ASEAN BAC 2023, Arsjad Rasjid jadi Mentor Kewirausahaan di Filipina

Jadi mulai saat ini setiap debitur yang mengajukan KUR dengan jumlah plafon di atas Rp100 juta wajib ikut serta dalam program bukan penerima upah atau BPU BPJS Ketenagakerjaan.

Setiap calon debitur wajib mendaftarkan dirinya pada program BPU yang terdiri dari 2 (dua) program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dengan iuran Rp16.800 per bulan.

Selama menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, nantinya debitur akan mendapatkan uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan ketika mengalami kecelakaan kerja atau mengalami penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja tanpa batasan biaya, semua biaya rumah sakit ditanggung BPJS Ketenagakerjaan sampai sembuh sesuai indikasi medis.

Baca Juga : Gerai Lawson Kini Hadir di Kota Bandung

Jika peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja maka ahli waris akan mendapatkan santunan 48x gaji yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani