Batik Indonesia Memikat Publik Bangladesh

Batik adalah produk unggulan Indonesia yang telah diakui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda.

Batik Indonesia Memikat Publik Bangladesh
Indonesia Fair di Bangladesh. (Antara Foto)

“Saya suka kombinasi warna dan motifnya, juga bahan katun dan pengerjaan tangan yang rapi. Dan kami tidak bisa menemukan batik seperti ini di Bangladesh, jadi tidak ada tandingannya,” tutur Khaleda.

Menurut desainer fesyen Ai Syarif yang telah dua kali membawa produk batik karyanya ke Bangladesh, antusiasme masyarakat setempat terhadap batik Indonesia cukup bagus, terutama untuk produk dengan warna-warna terang.

“Saya cukup kaget juga, ternyata mengenakan batik jadi sesuatu yang sakral dan prestise bagi mereka,” tutur Ai.

Perancang busana yang memiliki merek Ai Syarif 1965 itu sebelumnya telah berpartisipasi dalam pameran batik yang diselenggarakan KBRI Dhaka pada 2018, di mana 80 persen produknya terjual.

Bagi Ai, memamerkan batik Indonesia ke sejumlah negara seperti Bangladesh, Belanda, dan Inggris, bukan hanya tentang menjual produk tetapi juga memperkenalkan budaya asli Indonesia.

Teknik pembuatan batik, pewarnaan, dan filosofi yang terkandung dalam motifnya adalah hal yang perlu diperkenalkan ke khalayak luas.

“Masyarakat Bangladesh lebih tahu batik cap, tetapi kita harus edukasi mereka mengenai batik tulis yang memang harganya lebih mahal karena prosesnya lebih lama dan sulit. Makanya sambil berjualan juga saya jelaskan ke mereka bahwa sehelai kain batik tulis ada yang dikerjakan hingga tiga sampai enam bulan,” kata Ai.


Editor : suroprapanca