Gaya Hidup

China Perkenalkan Purwarupa Kereta Secepat Pesawat

istimewa

Deng Zigang, seorang peneliti dari State Key Laboratory of Traction Power di Southwest Jiaotong University, yang mengembangkan prototipe maglev baru, mengatakan kepada media lokal Sichuan bahwa jalur maglev Chuo Shinkansen Jepang menggunakan helium cair untuk mencapai suhu yang sangat rendah minus 269 derajat Celcius untuk superkonduktivitas.

"Helium cair sangat mahal. Di sini kami mencapai superkonduktivitas pada suhu yang sedikit lebih tinggi dengan menggunakan nitrogen cair --dan itu memangkas biaya menjadi seperlima puluh," kata Deng, menjelaskan teknologi 'maglev superkonduktor suhu tinggi'..

Tim China juga mengatakan bahwa sementara maglev Jepang yang baru perlu berakselerasi terlebih dahulu sebelum bisa melayang, sedangkan purwarupa yang mereka buat bisa melayang dari awal.

Baca Juga : Kenali Ciri Alergi dan Cara Merawat Kulit Anak

Para peneliti mengatakan kepada media lokal bahwa masih ada masalah yang harus diselesaikan sebelum teknologi baru tersebut dapat digunakan secara komersial, sebuah proses yang mereka perkirakan bisa memakan waktu hingga enam tahun lagi. (inilah.com)

Halaman :

Editor : JakaPermana