Dokter: Osteoarthritis Perlu Diwaspadai karena Dapat Pengaruhi Kualitas Hidup

Dokter Spesialis Orthopedi Konsultan Hip and Knee dari Eka Hospital dokter Ricky Hutapea mengatakan ada lima gejala umum yang dialami oleh pengidap osteoarthritis atau penyakit pengapuran sendi yang perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Dokter: Osteoarthritis Perlu Diwaspadai karena Dapat Pengaruhi Kualitas Hidup
Dokter Spesialis Orthopedi Konsultan Hip and Knee dari Eka Hospital dokter Ricky Hutapea. (antara)

Faktor-faktor risiko osteoarthritis dapat dikategorikan ke dalam faktor risiko sistemik yaitu usia, jenis kelamin, genetik, dan kelebihan berat badan, serta faktor biomekanik lokal seperti cedera sendi, malalignment dan kelemahan otot.

Penuaan atau usia merupakan faktor utama pada kondisi osteoarthritis. Dampak obesitas terhadap osteoartritis adalah melalui penyaluran beban berlebih pada sendi sehingga menyebabkan kerusakan pada lapisan tulang rawan sendi.

"Obesitas bukan hanya mempengaruhi osteoarthritis melalui proses mekanikal beban, melainkan juga melalui jalur metabolik," ujarnya.

Baca Juga : Intip Yuk, Begini Cara Login Akun WhatsApp di Banyak Perangkat

Penanganan osteoarthritis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan xray, serta tingkat keparahan akan dinilai dari berkurangnya celah sendi. Setelah itu, secara garis besar penanganan osteoartritis dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu non operasi dengan cara edukasi, penggunaan alat bantu berjalan, terapi dingin  dan penyinaran panas, terapi manual seperti taping dan electrotherapy, latihan fisik seperti penguatan dan peregangan otot, terapi simtomatis, juga penggunaan obat minum.

Nyeri sendi pada lutut merupakan masalah yang sering terjadi dan merupakan penyebab disabilitas kronik pada kelompok orang berumur,  katanya.

Gejala osteoarthritis meliputi gangguan fungsi signifikan, dan juga gejala serta tanda peradangan seperti nyeri, bengkak dan hilangnya mobilitas.

Di sisi lain, Dokter Ricky menjelaskan penanganan lainnya secara operasi yang diformulasikan seakurat mungkin untuk mengidentifikasi masalah tiap individu dan diperhitungkan secara matang sehingga selepas itu pasien dapat melanjutkan terapi untuk mengontrol nyeri dan mengembalikan fungsi sendi lutut.


Editor : suroprapanca