Bandung Raya

Dukung Rencana Pembangunan Flyover Stasiun Padalarang-Kota Baru Parahyangan, Dishub KBB Bakal Terapkan Tiga Skema Ini

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal menyiapkan skema aksesibilitas menyusul rencana pembangunan flyover kedua dari Stasiun Padalarang ke Kota Baru Parahyangan./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal menyiapkan skema aksesibilitas menyusul rencana pembangunan flyover kedua dari Stasiun Padalarang ke Kota Baru Parahyangan.
"Pembangunan aksesibilitas FO dari Stasiun Padalarang menuju Kota Baru Parahyangan tersebut merupakan rencana Pemda KBB dalam rangka mendukung program percepatan operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) KBB, Fauzan Azima saat ditemui di ruangannya, Selasa 31 Januari 2023.
Menurutnya, jika pembangunan flyover tersebut sudah terealisasi pihaknya pun memperkirakan bakal memicu terjadinya peningkatan jumlah penumpang, serta mobilitas angkutan baik pribadi maupun umum. Sehingga perlu adanya sejumlah langkah antisipasi saat ada pergerakan lalu lintas yang masif.
"Pembangunan flyover ini menjadi sebuah keniscayaan. Makanya, kita harus mendukung melalui skema yang bakal kita buat," tuturnya.
Terlebih, sambung dia, dari sisi akses untuk angkutan umum lantaran jika flyover tersebut diperuntukkan bagi semua kendaraan dikhawatirkan bakal terjadi stagnasi di kawasan Stasiun Padalarang.
"Oleh karena itu, flyover ini bakal difokuskan untuk aksesibilitas angkutan umum. Artinya, kita juga akan disediakan pula shuttle bus sebagai angkutan umumnya," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, dari Pemprov Jabar juga bakal menyediakan dan mempersiapkan fasilitas untuk transit bus. Sedangkan, dari pusat juga bakal mempersiapkan angkutan bus, seperti Trans Metro Pasundan (TMP), serta rute yang telah disesuaikan dan ditentukan.
"Dengan begitu kebutuhan dan pergerakan penumpang bisa tercover baik bagi mereka yang menuju Stasiun KCJB maupun sebaliknya," paparnya.
Tak hanya pembangunan, lanjut dia, pihaknya pun bakal melakukan rekayasa lalu lintas saat proses pembangunan flyover, seperti di Jalan Gedong Lima dan Jalan Cihaliwung.
"Termasuk, kita akan lakukan penataan di sekitar Jalan Raya Purwakarta, Padalarang dan sekitarnya," ucapnya.
Ia menyebut, ada tiga skema yang bakal pihaknya terapkan dalam mendukung rencana pembangunan flyover tersebut, yakni skema jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"Untuk skema jangka pendek, jika pembangunan belum rampung maka kita terapkan rekayasa manajemen situasional, seperti pengaturan petugas. Jadi, petugas bakal ada petugas yang disiagakan di setiap simpang jalan untuk melakukan penataan dan merapikan lalulintas," sebutnya.
Selanjutnya, kata dia, untuk skema jangka menengah ini pihaknya bakal mengusulkan pemasangan lampu lalu lintas di kawasan Simpangan Padalarang.
"Keberadaan lampu lalu lintas ini tujuannya untuk memberikan kepastian dan keamanan bagi para pengguna jalan. Jadi, di kawasan tersebut bakal terus dilakukan koordinasi dan monitoring melalui ATCS kita," bebernya.
Skema ketiga, sambung dia, pihaknya memohon kepada semua pihak agar mendukung rencana pembangunan Jalan Lingkar Padalarang.
"Hadirnya Jalan Lingkar Padalarang bisa menjadi solusi stagnasi kendaraan lantaran bisa memecah penumpukan kendaraan di Simpang Tagog Padalarang. Artinya, bisa dipisah antara kendaraan kecil dan kendaraan besar," ujarnya.
Ia menambahkan, hal itu pun bisa mengurangi volume truk besar yang nantinya melewati Stasiun KCJB.
 
"Dengan begitu, kita tinggal melakukan sejumlah rekayasa di jalan nasional, khususnya dari arah Jalan Raya Purwakarta," tutupnya.*** (agus satia negara)

Editor : JakaPermana