Ini Alasan Pemkab Purwakarta Budidayakan Sorgum, Dukung Kebijakan Presiden?

Sorgum atau cantel rencananya bakal dibudidayakan Pemkab Purwakarta untuk membangun dan memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Ini Alasan Pemkab Purwakarta Budidayakan Sorgum, Dukung Kebijakan Presiden?

Problemnya, kata Anne, para petani ini setelah memanen ingin langsung menjual hasil taninya tersebut. Padahal jika ada teknologi pangan yang mumpuni, nilai jual sorgum akan meningkat.

"Selama ini sorgum hanya dihargai Rp3000-3500 per kilogram untuk kering panen. Sedangkan untuk batangan harganya di kisaran Rp300-Rp400 per kilogram," katanya.

Ia menyampaikan kalau harganya bisa murah seperti itu, karena kurangnya teknologi penunjang. Sorgum pun selama ini dijual begitu saja tanpa diolah lagi, bahkan jika susah dijual maka sorgum hasil tani ini hanya jadi pakan ternak.

"Jadi kami berencana berkoordinasi dengan Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pasundan terkait pengembangan produk dari sorgum ini. Kandungan sorgum sendiri sebenarnya jauh lebih baik daripada beras dan gandum," katanya.

Zat besi pada sorgum bisa membantu memulihkan mereka yang mengalami anemia. "Dibanding beras dan gandum, ada kelebihan lainnya dari sorgum ini. Sorgum itu tidak memiliki kandungan gluten," katanya.

Karena itu bagi mereka yang memiliki penyakit alergi atau bahkan autoimun, aman jika mengonsumsi sorgum ini. Begitu pula jika diolah menjadi makanan sehari-hari.

"Kandungan serat dalam sorgum pun berada di atas beras. Hal ini ditambah dengan jumlah karbohidrat yang seimbang dengan kadar proteinnya. Jadi sebenarnya jika sorgum diolah menjadi roti atau kue kering, ternyata lebih enak. Bahkan kue kering pun bisa menjadi lebih renyah," katanya.


Editor : Ahmad Sayuti