Jabar Juara

Januari 2023, Dua Korban Meninggal Dunia Akibat Penyakit Kencing Tikus di Jabar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menemukan penyakit kencing tikus atau leptospirosis telah menelan korban di Jawa Barat./ilustrasi

"Penyakit ini kalau tidak segera diobati cukup bahaya, karena bisa langsung merusak kepada ginjal, jantung, hingga ke bagian otak. Tapi kalau memang mengunakan antibiotik, penyakit ini bisa disembuhkan," ungkapnya. 

Oleh sebab itu, Rochayadi mendorong masyarakat agar bisa lebih waspada dan bisa menjaga pola hidup sehat dengan membersihkan lingkungan rumah dan bisa langsung berkonsultasi pada dokter ketika merasa sakit. 

"Jadi perlu deteksi dini, penemuan kasus dini sehingga pemberian antibiotik bisa lebih cepat. Sehingga pasien tidak akan mengalami komplikasi yang lebih berat," kata dia.

Baca Juga : Buru Investor Hingga ke Jepang, Ridwan Kamil Klaim Pengelolaan TPPAS Legok Nangka Masuki Babak Final

Rochayadi menambahkan, untuk tahun 2022 lalu pihaknya menemukan 189 kasus penyakit kencing tikus di Jabar. Di mana 33 orang meninggal dunia. 


"Tahun 2022 , jumlah kasus yang dilaporkan 189 kasus, dan yang meninggal 33 orang. Cukup tinggi angka kematiannya itu terhitung dari bulan Januari - Desember 2022," katanya. 

Rochayadi menjelaskan, daerah yang melaporkan adanya kasus kematian akibat kencing tikus ini ada di tiga daerah, penanganan sendiri sebelumnya sudah dilakukan oleh kabupaten dan kota di Jabar. 

Baca Juga : Masjid Raya Al-Jabbar Segera Dibuka Kembali, Ini PR Satpol PP

"Kasus sepanjang 2022 ini ditemukan di tiga daerah, Kabupaten Pangandaran paling banyak, Kota Tasikmalaya dan Bandung," katanya. (Riantonurdiansyah)***

Editor : JakaPermana