Kendaraan Listrik Tak Sekadar Hemat, Dinas ESDM Jabar Ingin Berkontribusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas ESDM Jabar terus menunjukan kontribusi dalam menekan angka emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut dilalui dengan memantapkan program kendaraan listrik.

Kendaraan Listrik Tak Sekadar Hemat, Dinas ESDM Jabar Ingin Berkontribusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, pada 2023 ini sudah ada 22 perangkat daerah yang telah menggunakan kendaraan listrik jenis mobil. Itu sejalan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca di Jabar sekitar 440.000 ton CO2 ekuivalen. (rianto nurdiansyah)

Di sisi lain, dia mengatakan, Pemprov Jabar memiliki target penurunan emisi gas rumah kaca sekitar 440.000 ton CO2 ekuivalen. Dengan penggunaan kendaraan bertenaga listrik, diharapkan target ini bisa tercapai.

Karena itu, selain jenis mobil pihaknya pun berencana menjadikan motor listrik sebagai kendaraan dinas. Saat ini, Ai menyampaikan, rencana tersebut sedang terus dikaji baik dari segi anggaran dan mengevaluasi kesiapan serta penguatan dari infrastruktur electric vehicle (EV) di Jawa Barat. 

"Jadi dengan instruksi Pak Sekda itu bahwa ke depan penggunaan atau pengadaan kendaraan itu diutamakan, diimbau untuk mulai menggunakan kendaraan listrik," jelasnya.

Baca Juga : Pemprov Jabar Pastikan Asrama Haji Indramayu Siap Digunakan

Dia tak menampik, memang ada PR besar yang tengah dihadapi dalam mengimplementasikan program EV di Jawa Barat ini. Terutama terkait sosialisasi kepada masyarakat, mengingat transisi dari BBM menuju energi listrik otomatis ada perubahan juga pada kebiasaan serta peradaban. 

Ai pun berbagi pengalamannya dengan menggunakan kendaraan listrik dari mulai 1 Februari 2023 sampai 6 Maret 2023. Pada periode tersebut dia sudah melakukan perjalanan sepanjang 3.430 km yang membutuhkan sekitar 486 kWh.

Jika dayanya diisi di SPKLU dengan biaya teratas Rp2.666 per kWh, maka mobilnya hanya menghabiskan Rp1.295.676 selama sebulan. 

Baca Juga : Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Harap Program Kejar Tabbayun Mampu Minimalisir Dampak Negatif Media Sosial

Sedangkan, jika disandingkan dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil untuk jarak yang sama maka itu membutuhkan sekitar 380 liter BBM. Dengan demikian, jika dikalikan harga BBM Rp16.300 maka dibutuhkan biaya untuk bensin Rp6,19 juta untuk sebulan.*** (rianto nurdiansyah)


Editor : Doni Ramdhani