Komoditas Teh Melimpah, Jabar Butuh Generasi Milenial Jadikan Juara

Sebanyak 80% komoditas teh di Indonesia berasal dari Jawa Barat. Namun, pamor minum teh belum dapat mengalahkan kopi seiring menjamurnya coffee shop yang kerap dijadikan tempat nongkrong kawula muda. 

Komoditas Teh Melimpah, Jabar Butuh Generasi Milenial Jadikan Juara
net

Dari segi harga di tingkat petani, dia mengaku harganya relatif rendah. Banderolnya hanya Rp2.500/kg untuk teh basah dengan biaya produksi sekitar Rp600/kg. Namun, ada juga kelas teh mahal hingga harga jutaan rupiah misalnya teh putih.

"Ada teh putih yang harganya mahal jutaan rupiah namun memang banyak yang belum tahu," ucapnya.

Dodi menambahkan, Disbun Jabar kini melakukan pengembangan teh yaitu teh Gambung. Daerah ini bisa memproduksi teh lebih banyak dibandingkan dengan teh biasa.

"Teh unggulan ini lebih kapada sisi produksi, yang bisa di panen hingga tingkat P+5," ujar dia.

Lebih lanjut Dodi, untuk mengembangkan teh di Jawa Barat ini dengan cara promosi menjelaskan tentang teh Jawa Barat, seperti dengan festival. Belum lama pihaknya sudah melakukan kerjasama menggelar festival teh dengan Sila tea yang mendatangkan master tea dari Korea.

"Dengan festival yang kemari kami gelar Alhamdulillah responnya cukup tinggi, ada sejumlah generasi milenial yang sudah mendalami teh dan menjadi barista teh," kata dia.

Tahun ini, rencananya Disbun Jabar akan menggelar festival teh yang lebih besar dan akan menjadi agenda tahunan seperti festival kopi yang sudah berjalan selama ini. Festival teh ini akan ditetapkan menjadi agenda tahunan.


Editor : Doni Ramdhani