Konflik di Tigray Berlanjut, Ratusan Warga Sipil Meregang Nyawa

Konflik bersenjata di Tigray antara tentara Pemerintah Ethiopia dan pasukan pemberontak Barisan Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) selama tujuh pekan terakhir dilaporkan masih berlanjut sehingga menyebabkan ratusan warga sipil tewas dan puluhan ribu orang terusir dari rumahnya.

Konflik di Tigray Berlanjut, Ratusan Warga Sipil Meregang Nyawa

Namun, Komisi HAM Ethiopia dan Pemerintah Ethiopia berulang kali menegaskan bahwa pasukan TPLF bertanggung jawab atas seluruh serangan terhadap warga sipil, khususnya yang terjadi di Mai Kadra.

Walaupun demikian, OHCHR masih belum dapat memverifikasi laporan Pemerintah Ethiopia dan berbagai informasi yang masuk karena terbatasnya akses komunikasi dan transportasi ke Tigray.

Laporan dan berbagai kesaksian yang diterima OHCHR menunjukkan rangkaian serangan artileri diluncurkan dari Eritrea dan menargetkan pemukiman padat penduduk serta rumah sakit di Kota Humera pada 9-11 November 2020.

Baca Juga : Inggris Terjebak dalam Isolasi Covid-19

Serangan yang sama juga berlangsung di Kota Adigrat pada awal November hingga menyebabkan banyak keluarga mengungsi ke daerah pegunungan.

Banyak pengungsi akhirnya tewas karena mereka terjebak di tengah-tengah adu tembak antara pasukan TPLF dan tentara pemerintah pada 20-24 November 2020, sebut OHCHR.

Ratusan warga sipil juga diyakini tewas akibat pembunuhan dan serangan terhadap etnis/kelompok tertentu di Mai Kadra pada 9 November 2020.

Pemerintah Ethiopia pada 28 November 2020 mengumumkan operasi militer di Tigray telah berakhir. PM Abiy mengatakan tentara pemerintah telah mengendalikan Kota Mekelle, wilayah penting di Tigray yang sebelumnya dikendalikan oleh TPLF.


Editor : Ghiok Riswoto