Jabar Juara

Masa Depan Perkebunan Jabar Melalui 'Si Perut Lapar'

Ilustrasi/Inilahkoran

"Ada penghargaan berupa anggaran dari APBD cukup besar, yang peruntukannya menjalankan seluruh program dinas yang sudah direncanakan," ujarnya. 

Karena itu, pihaknya terus menggodok agar sistem ini dapat lebih berkembang. Lantaran, dengan kehadiran Si Perut Lapar tentu saja akan mendongkrak kemajuan sektor perkebunan di Jabar.  

Bagaimana tidak, sistem ini memberikan seluruh informasi terkait peta lahan perkebunan mulai dari informasi kondisi geografis lahan, komoditas, infrastruktur hingga informasi terkait pontesi lahan perkebunan tersebut.  

"Kami informasikan sampai pasokan air dan perhitungan akomodasi operasional di lahan itu sendiri. Kami juga informasikan lahan yang memang tidak memungkinkan untuk di jadikan lahan perkebunan," katanya.

Saat ini, dia katakan, baru enam komoditas yang tersedia di Si Perut Lapar ini, yakni kopi, tembakau, karet, teh, kakao dan cengkeh. Melalui berbagai pengembangan, dia menargetkan seluruh komoditas perkebunan di Jabar akan dikemas dalam sistem informasi tersebut. 

"Kami akan lengkap informasi komoditas lainnya sesuai permintaan Pak Gubernur, agar semakin memudahkan masyarakat," ucapnya. 

Adapun sistem informasi ini baru bisa di akses dalam website Dinas Perkebunan, kedepan akan menjadi website yang mandiri terpisah dari web dinas. "Bahkan kami juga berpikir sistem ini akan dibentuk sebagai aplikasi, sehingga dipastikan bisa dibuka dimana saja," kata dia. 

Editor : Bsafaat