Bandung Raya

Miris! Sejumlah Lahan Pertanian di Wilayah Cihampelas Dibiarkan Mengering dan Tak Diurus

sawah dibiarkan mengering di kecamatan cihampelas kabupaten bandung barat
 
INILAH, Ngamprah - Sejumlah lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sengaja dibiarkan mengering dan tidak terurus.
 
Pasalnya, lahan pertanian yang ada di wilayah tersebut merupakan kawasan tadah hujan.
 
Kepala Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Tintin Marlina mengatakan, para pemiliknya sengaja meninggalkan sementara ladangnya sambil berpasrah diri menunggu datangnya musim penghujan. 
 
Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Karawang Puso karena Terendam Banjir
 
"Ketika musim kemarau praktis tidak ada pasokan air yang cukup ke sawah dan ladang milik warga," katanya, Senin 11 Oktober 2021.
 
"Akhirnya para petani membiarkan lahan pertanian mereka tidak digarap," sambungnya.
 
Ia menyebut, ada sekitar 200 hektar lahan pertanian di beberapa kampung yang terimbas musim kemarau, antara lain di RW 8, 3, 9, Kampung Jalitri, Mareleng, Sawahlega, dan Sukatengah.
 
Baca Juga: 3 Ribu Hektare Lebih Sawah di Kabupaten Cirebon Gagal Tanam
 
Menurutnya, sudah sejak lama petani yang ada di wilayahnya memang hanya mengandalkan musim hujan. Biasanya dalam setahun mereka melakukan dua kali panen. 
 
"Karena kondisi kekeringan yang dari tahun ke tahun semakin parah, paling kini disiasati dengan menanam palawija. Atau jika tidak ada modal, membiarkan lahannya tidak terawat," tuturnya.
 
Ia mengaku, saat ini di wilayahnya tidak ada irigasi yang bisa mengairi sawah di musim kemarau. Sebelumnya, lanjut dia, air irigasi yang bersumber dari air di Curug Jompong pernah mengairi sawah di Tanjungjaya. 
 
Baca Juga: 5.893 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Tanam
 
Kendati demikian, tambah dia, kini airnya sudah tidak pernah lagi sampai karena sudah habis terpakai di wilayah hulu. 
 
"Paling ketika musim hujan, terkadang banjir air dari hulu sampai ke Tanjungjaya," ujarnya.
 
Ia menambahkan, pihaknya ingin ada irigasi yang mengalir ke sini karena kalau kemarau lahan pertanian dibiarkan kering. 
 
Baca Juga: 5.893 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Tanam
 
"Paling warga beralih profesi mencari ikan ke Waduk Saguling," sebutnya. 
 
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas Andriawan Burhanudin. Ia menjelaskan, di wilayahnya ada sekitar 150-200 hektare lahan pertanian yang juga mengering dan tidak digarap dulu. 
 
"Warga masih menunggu musim penghujan untuk kembali menanam padi agar pasokan air mencukupi," jelasnya. 
 
Baca Juga: Irigasi Terhambat, Ratusan Hektare Sawah di Lima Desa Terancam Tak Bisa Mulai Tanam
 
Ia menyebut, di musim kemarau saat ini warga pasti membiarkan lahan. Lalu, ketika masuk musim penghujan baru kembali digarap.
 
"Selain itu ada juga yang lahan sawah beralih fungsi karena pasokan air yang minim," sebutnya. (agus satia negara) ***
 
 

Editor : inilahkoran