Ekonomi

Pabrik Manufaktur New Balance Hadir di Cirebon

“New Balance, perusahaan brand alas kaki internasional asal Boston, USA akan menambah satu pabrik baru di Cirebon yang ditargetkan mulai berproduksi pada Agustus 2023. Ini juga seriring dengan akan adanya penambahan kapasitas di pabrik yang berada di Majalengka,” kata Director of Materials Asia New Balance Vik Saran saat New Balance Materials Summit di Jakarta, Senin-Selasa 8-9 Mei 2023. (istimewa)

Kegiatan tersebut dihadiri Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Tujuannya, tentu untuk menambah keyakinan kepada para investor luar negeri, yang sedang menunggu kepastian dari suasana di Indonesia menjelang tahun politik 2024 agar para investor dapat memasukkan investasi di dalam lingkungan ekonomi kondusif. 

Country Manager Sourcing Indonesia New Balance Elmore Simorangkir menjelaskan sejumlah alasan pihaknya memilih Indonesia untuk ekspansi. New Balance menilai, Indonesia merupakan negara dengan kondisi politik yang stabil, punya peraturan hukum yang jelas, dan infrastruktur memadai.

Menanggapi rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balance di Cirebon itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Ning Wahyu Astutik menyambut baik dengan tangan terbuka. 
Dia menjelaskan, ekspansi dan penambahan investasi di Jabar itu dipastikan akan memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.

Baca Juga : XL Axiata Terus Kembangkan Solusi SD-WAN+ untuk Pelanggan Korporat 

Ning mengatakan, secara nasional lulusan SMA/SMK setiap tahun terhitung sebesar 3,7 juta siswa. Dari jumlah tersebut hanya setengah atau  sekitar 48-49% yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya, kata dia, ada 1,9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan. Sedangkan, di Jabar lulusan SMA/SMK itu tercatat sejumlah 560 ribu per tahun. Hal tersebut menandakan banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja.

“Kita bersyukur sekali ada investor padat modal yang masuk. Kita juga sangat butuh investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Investasi New Balance yang termasuk ke dalam kategori padat karya ini menandakan adanya perluasan lapangan kerja di Jawa Barat, yang menciptakan kesempatan lebih besar bagi tenaga kerja baru untuk masuk ke dalam industri,” jelas Ning.

Dia menambahkan, investor membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perizinan, dan kebijakan yang mendukung kondusivitas dunia usaha. Semua keinginan para investor New Balance diakuinya sudah dijawab tuntas pemerintah dan digaransi semua usaha akan dilakukan untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia.

Baca Juga : FOTO: Kick Off West Java Economic Society 2023

Sementara, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengapresiasi ketertarikan New Balance untuk mengembangkan manufaktur alas kaki di Indonesia. Adanya ekspansi tersebut akan turut mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air.*** (dnr)

Editor : Doni Ramdhani