Jabar Juara

Pemprov Jabar Akan Reaktivasi Lahan Cadangan Atasi Sampah Akibat Terganggunya TPAS Sarimukti

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar akan mereaktivasi lahan cadangan seluas sekitar enam hektar, seiring dengan terganggunya mobilitas pembuangan sampah kawasan Bandung Raya selama beberapa hari terakhir di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. (Yuliantono)

Supaya lahan cadangan ini tidak segera habis, Ridwan Kamil mengimbau kepada para bupati dan walikota untuk mulai mengampanyekan zero waste. Sehingga diharapkan jumlah sampah yang terbuang dapat tereleminasi.

"Hilirnya itu, hulunya saya minta pengurangan sampah di kota/kabupaten yang memanfaatkan Sarimukti juga harus diperkuat oleh bupati/walikota mengampanyekan zero waste. Semua enggak bisa dibuang 100 persen ke Sarimukti," ucapnya.

Sedangkan terkait TPPAS Legok Nangka, Nagrek, Kabupaten Bandung. Dia mengatakan saat ini tengah dalam proses penyelesaian, meski diakuinya akan memakan waktu. Demikian pula TPPAS Lulut Nambo yang masih dalam proses. 

Baca Juga : Ridwan Kamil Berharap Kejadian Perusahaan Cikarang Ajak Staycation Karyawan Diungkap Tuntas

Maka dari itu dia meminta kepada seluruh pihak untuk lebih bijak mengenai sampah, agar lahan TPAS Sarimukti masih tersedia hingga kedua titik lain tersebut siap digunakan.

"Hanya masalah waktu sambil menunggu Legok Nangka yang prosesnya rumit dan panjang. Masih ada nego di pusat. Nambo sedang negoisasi dengan Indocement. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Nambo bisa," imbuhnya. 

Sementara mengenai dibatasinya jam operasional TPAS Sarimukti, Emil menjelaskan hal itu dilakukan karena sedang melakukan perbaikan jalan, guna memastikan mobilitas mobil pengangkut dapat berjalan maksimal. 

Baca Juga : Kasus Pelecehan Seksual yang Terjadi di Pabrik Bisa Mencapai 8 Persen

Kendati demikian, walaupun proses revitalisasi jalan selesai, pembuangan sampah tetap dibatasi agar tidak terjadi penumpukan berlebih, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor seperti di Leuwi Gajah beberapa tahun lalu.

Editor : Ghiok Riswoto