Pemprov Jawa Barat Lunasi Utang ke Petani Milenial

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan utang terhadap peserta Program Petani Milenial, yakni petani tanaman hias di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang sebelumnya bermasalah, dibayar atau dilunasi.

Pemprov Jawa Barat Lunasi Utang ke Petani Milenial
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan utang terhadap peserta Program Petani Milenial, yakni petani tanaman hias di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang sebelumnya bermasalah, dibayar atau dilunasi./antarafoto

Menurutnya program Petani Milenial berangkat dari kebutuhan pentingnya Jawa Barat melahirkan dan menciptakan regenerasi petani.

"Pak Gubernur memandang bahwa profesi petani sangat menjanjikan sementara SDM yang ada masih kurang untuk pengembangan ke depan, maka diinisasi program ini akhir tahun 2021," paparnya.

Gubernur Ridwan Kamil sendiri memberi atensi besar terhadap permasalahan petani milenial tanaman hias. Gubernur menyampaikan terima kasih atas masukan dari masyarakat, dan memohon maaf atas ketidaknyaman yang ditimbulkan.

Baca Juga : Peserta Petani Milenial Dikejar Utang Bank, Pemprov Tidak Lepas Tangan

Sementara itu menurut Pimpinan Divisi Kredit Bank BJB Denny Mulyadi, pihaknya tidak pernah menagih langsung tunggakan ke rumah peserta program petani milenial.

"Tapi kita akan kroscek juga di internal kami. Setahu saya tidak ada penagihan langsung ke petmil (petani milenial). Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan PT Agro sebagai offtaker," kata dia.

Rizky Anggara, peserta program Petani Milenial tanaman hias mengapresiasi atensi Gubernur Jabar dan keseriusan Pemdaprov Jabar menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya ia dan kawan - kawan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga : Kondisi Muhammad Kafka yang Mengalami Insiden di Masjid Al Jabbar Makin Baik ,

Rizky mengaku sebelumnya sangat bingung mengenai kesulitan yang dihadapi. Sudah beberapa kali panen tapi hasilnya tidak dapat dirasakan secara signifikan dan dibayangi harus melunasi kredit usaha rakyat.


Editor : JakaPermana