Jabar Juara

Peserta Petani Milenial Curhat Terlilit Utang, Ini Penjelasan Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat buka suara terkait salah satu peserta Petani Milenial yang terlilit utang pasca mengikuti program yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut./Rianto Nurdiansyah

INILAHKORAN, Bandung-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat buka suara terkait salah satu peserta Petani Milenial yang terlilit utang pasca mengikuti program yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut.

Mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat Yuke Mauliani Septina menyampaikan, para peserta petani milenial budidaya tanaman hias ini dibentuk untuk mengisi peluang ekspor. Mereka, telah menyelesaikan masa kontrak program selama setahun.
"Tetapi produk yang akan mereka jual adalah produk yang akan diekspor. Dan negara tujuannya di Eropa. Di perjalanan kami tidak pernah membayangkan akan terjadi perang," ujar Yuke dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).
Padahal, kata dia, negara yang akan dilintasi adalah negara terdampak yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gagal ekspor. Akibat gagal ekspor, produk tanaman hias yang sudah dipesan tak bisa dibayar oleh offtaker.
"Artinya dampaknya pada pembayaran dan pembayaran terhadap produk yang sudah mereka buat. Dampak lainnya jadi tidak bisa membayar kredit ke bank. Itu kronologinya," katanya.
Sebelumnya, seorang peserta Petani Milenial yang menggarap usaha tamaman hias, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rizky Anggara mengaku ia bersama kelompoknya yang tergabung dalam Petani Milenial angkatan pertama tidak pernah dibayar oleh salah satu perusahaan swasta yang menjadi offtaker atas program tersebut. Akhirnya, Rizky dan rekan-rekannya harus dikejar-kejar utang bank yang nominalnya mencapai Rp 1,3 miliar. (riantonurdiansyah) ***

Editor : JakaPermana