Bandung Raya

PMK Serang Ternak di Gununghalu, Dispernakan KBB Minta Masyarakat Tak Beli Domba dari Luar 

INILAHKORAN, Ngamprah - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali teridentifikasi di Desa  Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.
Pasalnya, wabah PMK kali ini tak hanya menjangkiti hewan ternak sapi, namun juga hewan ternak domba.
Menanggapi hal itu, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB meminta masyarakat untuk waspada terhadap serangan PMK, khususnya pada hewan ternak domba.
Kabid Keswan Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, ada enam ekor domba yang mati di Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu pada pertengahan Oktober 2022.
Kendati demikian, ia menyebut, domba-domba tersebut dibeli warga dari luar KBB untuk diternak. Menurutnya, jumlah seluruh domba yang dibeli sebanyak ada 150 ekor, namun enam ekor diantaranya mati, terserang PMK.
"Masyarakat harus waspada, jika ditemukan domba yang bergejala terserang PMK, segera hubungi call center ke 0811200762, melalui pesan WhatsApp," katanya kepada wartawan, Selasa 2 November 2022.
"Kemudian, segera ambil tindakan supaya tidak menular ke ternak lainnya," sambungnya.
Selain itu, ia juga meminta para peternak untuk tetap waspada terhadap serangan PMK tersebut. 
"Harus berhati-hati membeli domba dengan mengenali kondisi fisiknya," ucapnya.
Sebaiknya, sambungnya, jika ingin beli domba sementara ini jangan dari luar daerah dulu. Pasalnya, pihaknya mengkhawatirkan terjadi kasus PMK, seperti kasus di Desa Sirnajaya.
"Informasinya, sekarang desa-desa mau membeli domba untuk diternak dari dana ADD (Alokasi Dana Desa)," ujarnya.
"Saya sarankan, mesti waspada pilih domba yang sehat dan tidak terindikasi PMK. Jangan lihat murah harganya," tambahnya.
Guna mengantisipasi agar tidak merebaknya kasus PMK, tambahnya, Dispernakan KBB menggencarkan gerakan vaksinasi. 
"Agendanya, gerakan vaksinasi pada domba ini dimulai bulan ini hingga Desember 2021," ujarnya.
Ia menyebut, untuk pelaksanaan vaksinasi, akan dibantu aparat TNI dari Kodim 0609 Cimahi. 
"Para Babinsa nanti yang akan membantu menyuntik. Kalau aparat kepolisian, yang bantu kita untuk mensosialisasikan masalah vaksinasi pada para peternak," sebutnya.*** (agus satia negara).

Editor : Ahmad Sayuti