Bogor

Polisi Dalami Pencurian Modus Kempes Ban, Kerugian Senilai Rp400 juta 

Polsekta Bogor Timur mendalami kasus pencurian modus kempes ban di Jalan Raya Tajur depan Ramayana Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Diketahui korban berinisial FSU mencurahkan kejadian ini di laman twitter miliknya dengan akun @Fajri01 sekira 3 hari yang lalu, disebutkan uang yang raib senilai Rp400 juta./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Polsekta Bogor Timur mendalami kasus pencurian modus kempes ban di Jalan Raya Tajur depan Ramayana Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Diketahui korban berinisial FSU mencurahkan kejadian ini di laman twitter miliknya dengan akun @Fajri01 sekira 3 hari yang lalu, disebutkan uang yang raib senilai Rp400 juta.
Kapolsek Bogor Timur Kompol Hida Tjahjono membenarkan kejadian pencurian modus kempes ban tersebut.
"Iya betul. Jadi itu sudah kami tangani, kami lidik juga. Sementara ini kami masih mencari rekaman CCTV yang dekat TKP. Masih nyari petunjuk dulu," ungkap Hida kepada wartawan pada Senin (12/9/2022).
Hida melanjutkan, berdasarkan laporan yang diterima, korban kehilangan uang Rp400 juta saat hendak menuju Ciawi. Awal mula kejadian korban ketika berada di Jalan Raya Tajur, depan Ramayana ban yang dikendarainya ini alami kempes.
"Memang kalau pengakuan korban kan Rp 400 juta, diambil dari bank. Kemudian ada yang bilang bannya gembos, dia berhenti dipinggir jalan saat hendak ke Ciawi. Saat melihat ban, ternyata pengakuan dari saksi korban mengatakan bahwa ada yang ambil uang itu dari dalam mobil, terus kabur," tambahnya.
Hida memaparkan, saat bannya kempes itu, orang yang diduga pelaku ini mengambil uang di dalam mobilnya. Kalau masalah nilai kerugian, sementara ini kan baru mengikuti berdasarkan pengakuan korban. Karena saksi dan sebagainya mengenai jumlah hanya dari korban.
"Artinya gini, diambil dari bank Rp 400 juta, masuk mobil Rp400 juta, pengakuan dia yang hilang Rp400 juta juga," jelasnya.
Hida menegaskan, saat ini Polsek Bogor Timur masih terus lakukan penyelidikan. Dimana, saat ini Polsek Bogor Timur fokus mencari keterangan-keterangan termasuk memeriksa CCTV di TKP.
"Karena saksi saksi minim. Cuma kami benar-benar kesaksian hanya dari mereka aja si pelapor ini. Makanya kami cari petunjuk lain CCTV untuk memastikan kejadiannya benar-benar terjadi. Kedua, nanti untuk mengungkap pelaku kalau kejadiannya terjadi di situ untuk memastikan," jelasnya.
Hida pun tidak menampik, bahwa saat ini masih terdapat kendala terkait penyelidikan. Namun, pihaknya dirasa tak kehabisan akal untuk terus menangani kasus pencurian uang ini.
"Intinya kita masih pengelidikan. Karena kalau bank itu butuh waktu untuk minta izin CCTV nya, makanya kita cari alternatif yang lain. Khususnya di TKP. Karena TKP nya kan jauh dari posisi bank. Jadi kita fokus ke TKP untuk peristiwanya," pungkasnya.
Sementara itu, FSU pun mencurahkan kejadian ini di laman twitter miliknya dengan akun @Fajri01 sekira 3 hari yang lalu. Dimana, dalam postingannya tersebut, FSU turut menyertakan bukti penarikan uang dan laporan kepolisian pada Rabu (31/8/2022). Alhasil, postingan dirinya pun viral di twitter dan telah di retweet oleh ribuan pengguna twitter.(Rizki Mauludi)***

Editor : JakaPermana