Rembug Bedas, Jurus Jitu Dadang Supriatna Serap Aspirasi Warga Kabupaten Bandung

Percepatan dan pemerataan pembangunan menjadi tekad yang terus digelorakan Pemerintah Kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS. Dalam mewujudkan hal itu, Kang DS pun ters menggulirkan berbagai program unggulan, termasuk aksi nyata Kang DS terjun langsung ke tengah masyarakat untuk menyerap aspirasi warga lewat inovasi bernama Rembug Bedas.

Rembug Bedas, Jurus Jitu  Dadang Supriatna Serap Aspirasi Warga Kabupaten Bandung
Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat menyerap aspirasi warga lewat program unggulan bernama Rembug Bedas.

Tidak hanya dihadiri para kepala dinas, dalam pelaksanaannya Rembug Bedas juga selalu dihadiri sejumlah pengusaha. Dengan harapan warga yang masih menganggur bisa disalurkan menjadi tenaga kerja baru melalui lapangan kerja yang ada di perusahaan tersebut. 

"Jadi kita berharap apa yang menjadi aspirasi masyarakat, khususnya bagi warga yang belum memiliki pekerjaan ada solusi terbaik. Melalui Rembug Bedas saya berharap ada percepatan terciptanya 35.000 pengusaha maupun lapangan kerja baru pada  2023 di Kabupaten Bandung dapat terlaksana," ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, Tata Irawan menambahkan, jika anggaran untuk pelaksanaan Rembug Bedas di 130 desa di Kabupaten Bandung pada 2023 ini mencapai Rp2,1 miliar. 

Anggaran tersebut lanjutnya untuk kebutuhan  makan dan minum (mamin) masyarakat yang hadir atau diundang dalam kegiatan Rembug Bedas

"Anggaran sebesar Rp2,1 miliar itu untuk di 130 kegiatan (desa) di Kabupaten Bandung. Anggaran miliaran rupiah itu untuk mamin masyarakat yang diundang pada kegiatan Rembug Bedas," urainya.

Tata mengatakan, dari 130 kegiatan (desa) itu, dianggarkan sebesar Rp16 juta untuk satu kegiatan dengan sasaran 400 warga yang hadir pada kegiatan Rembug Bedas.

"Meski dalam pelaksanannya, pada setiap pelaksanaan Rembug Bedas itu masyarakat yang hadir ada yang mencapai 500 orang, bahkan 800 orang per desanya. Minimal 300 warga yang hadir," ujarnya.


Editor : Ghiok Riswoto