Sebelum Otista Ditutup, Jalan Bakal Disterilisasi, Begini Skemanya

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan pelaksanaan revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) sesuai rencana dimulai 1 Mei hingga 8 Desember 2023. Untuk itu, akses jembatan yang berada di Jalan Otista akan ditutup sementara selama berlangsungnya pengerjaan. Penutupan Jalan Otista dimulai Senin 1 Mei 2023 pukul 21.00 WIB. 

Sebelum Otista Ditutup, Jalan Bakal Disterilisasi, Begini Skemanya

"Jadi untuk rekayasa lalu lintas, tahapan pekerjaan, apa saja yang terdampak dan sebagainya, silahkan masuk ke sini (jembatanotista.kotabogor.go.id)," pungkasnya. 

Ditempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Bismo Teguh Prakoso menyatakan, pihaknya siap untuk mengamankan selama berlangsungnya penutupan Jalan Otista baik pada jalur, kegiatan masyarakat, dan juga menerima saran masukan dari masyarakat demi kemaslahatan bersama. 

Kombes Bismo menjelaskan, ada 131 personel Satlantas Polresta Bogor Kota yang akan diterjunkan dalam kegiatan itu. Selain itu ada Pos Bersama yang didirikan di Terminal Baranangsiang. 

Baca Juga : Tahun Politik 2024, Iwan Setiawan Ingatkan Kades jadi Negarawan di Desanya

"Kami juga kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan TNI dalam hal ini Kodim, Dandenpom terkait dengan personel, dan juga sarana prasarana di lapangan ada CCTV supaya bisa memantaunya," pungkasnya.

Sementara untuk mendukung kelancaran lalu lintas dengan diberlakukannya rekayasa lalu lintas di Jalan Otista nanti, sejumlah sarana prasarana telah dipersiapkan dan dipasang di sejumlah titik jalan. 

"Untuk rambu PPJ ada 22 titik yang sekarang masih ditutup tirai, nanti penyempurnaannya oleh tim teknis sampai dengan malam ini. Kemudian untuk TL (traffic light) depan Siloam sore ini akan diaktivasi. Sedangkan besok mendekati jam D itu penyiapan water dan beton barrier serta traffic cone," kata Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo. 

Baca Juga : Demi Maju di Pilbup Bogor 2024, Ini yang Harus Dikubur Jaro Ade

Eko melanjutkan, dengan ditutupnya Jalan Otista, pola trayek mengikuti manajemen rekayasa, disepakati 7 trayek lewat Surken, kalau memang kepadatannya relatif tinggi. Kami akan kumpul lagi dan dihidupkan kembali sistem shift. Keputusan tentunya atas dasar musyawarah, tidak mutlak itu keputusan Dishub sendiri. Pertemuan kedua beberapa waktu lalu polanya bottom up semua dan dari tujuh trayek yang sangat utama melintasi jalan Otista.


Editor : JakaPermana