Ekonomi

Sepanjang 2022, Digitalisasi Topang Bank Mandiri

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2022 itu diperoleh melalui strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses optimalisasi digitalisasi perseroan. Hasilnya, tingkat efisiensi perseroan pun meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis pada semua segmen serta rasio dana murah (current account and saving account/CASA). (istimewa)

Tak berhenti berinovasi, Bank Mandiri pun konsisten memperluas layanan digital melalui super app Livin’ by Mandiri. Tidak hanya di dalam negeri, kini aplikasi digital andalan Bank Mandiri sudah dapat dinikmati nasabah yang berada di 118 negara mulai dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Singapura dan puluhan negara lainnya.

“Bank Mandiri menjadikan seluruh layanan terdigitalisasi secara total untuk hadir sebagai one stop financial solution bagi nasabah, termasuk Livin' by Mandiri yang menyapa secara langsung masyarakat Indonesia di berbagai belahan dunia. Livin’ pun kini hadir around the world,” tambahnya. 

Berkat penajaman bisnis yang diiringi dengan digitalisasi yang semakin matang, laju pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI)  Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri pun membuahkan hasil positif. Sampai dengan akhir Desember 2022 pendapatan nonbunga Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp27 triliun, dari jumlah itu FBI Livin’ dan Kopra by Mandiri masing-masing menyumbang pertumbuhan sebesar 13,11% (yoy) dan 10% (yoy).

Baca Juga : Persiapan Lebaran 2023, Jasa Raharja Gandeng Kemenhub dan Polri untuk Survei Jalur Pantai Selatan Jawa

Digitalisasi Bank Mandiri juga membuat perseroan lebih efisien secara bisnis. Tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional yang turun hampir 10% menjadi 57,35%. Performa bisnis dan keuangan yang tumbuh pesat turut membuat harga saham Bank Mandiri atau BMRI ikut melesat sepanjang tahun ini. Harga saham BMRI bahkan sempat menyentuh level all time high sebesar Rp10.900 per lembar saham pada 6 Desember 2022. 

Jika dirinci secara tahunan, kata dia, hingga Desember 2022 kenaikan nilai saham BMRI lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat. Tercatat sepanjang 2022 harga saham BMRI meningkat 41,3% ytd) hingga menyentuh harga penutupan saham 2022 sebesar Rp9.925 per lembar saham.***

Baca Juga : Perlancar Acara Haul Akbar Guru Sekumpul, XL Axiata Perkuat Jaringan di Kabupaten Banjar 

Halaman :

Editor : Doni Ramdhani