Opini

Sikap Kami: Tinggi Gunung Seribu Janji

Jadi, kritikan yang disampaikan sebagian kalangan mahasiswa itu, sejatinya biasa-biasa saja. Sebab, ada kecenderungan Presiden Jokowi  termakan oleh janji-janjinya sendiri.

Tetapi, tentu bukan Presiden Jokowi saja yang salah dalam hal itu. Rakyat juga salah. Kenapa terlena dengan janji-janji bombastis seperti itu?

Ini semestinya jadi pelajaran kita, terutama dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Jangan terbuai oleh janji seorang kandidat. Seribu janji bisa diukur, masuk akal atau tidak. Kalau tidak, ya tak usah dipilih.

Baca Juga : Sikap Kami: Ebiet, HRS, dan Keadilan

Ini juga pelajaran bagi politisi yang 2-3 tahun lagi akan ikut kontestasi, baik level walikota/bupati, gubernur, hingga presiden. Jangan terlalu banyak berjanji. Kalau pun banyak janji, berikanlah janji yang terukur dan kira-kira tercapai. Kalau tidak, nanti jadi bisa rusak sendiri.

Cukuplah sudah istilah ‘King of Lip Service’ itu kita dengar sekarang. Nanti jangan lagi ada kritikan semacam itu, terutama karena janji-janji politisi bisa terpenuhi. Jangan sampai tinggi gunung seribu janji, lain di mulut lain di hati. (*)
 

Halaman :

Editor : Zulfirman