Sikapi Perundungan Anak di Tasikmalaya, Siti Muntamah: Ayo Kita Semua Serius

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah menyayangkan, kasus perundungan atau bullying terha

Sikapi Perundungan Anak di Tasikmalaya, Siti Muntamah: Ayo Kita Semua Serius

Baca Juga: Lecehkan Penumpang Perempuan, Supir Taksi di Manado Menangis di Kantor Polisi

Dia menambahkan, sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak harus terus digenjot. Serta sokongan anggaran bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) selayaknya ditambah, guna mencegah terulangnya kasus perundungan di Jawa Barat.

“Sejauh ini sosialisasi Perda juga enggak ada, padahal ini harus dimaksimalkan. Lalu saya berharap, anggaran untuk DP3AKB ini juga ditambah. Sehingga mereka bisa melakukan coaching di wilayah yang riskan akan perundungan. Kemudian rehabilitasi sosial yang diperlukan garda untuk membantu, karena pelaku ini juga korban. Upaya literasi tentang visi dan misi juga kurang. Jadi harus serius, jangan setengah hati untuk membentengi 17 juta keluarga di Jawa Barat ini,” katanya.

Selanjutnya kata Ummi Siti yang tidak kalah penting adalah peran maksimal dari orangtua, dalam mengawasi anak. Lemahnya pengawasan terhadap lingkungan dan pemanfaatan teknologi, menjadikan anak rentan terhadap pemahaman akan hal baik dan buruk. Dia berharap, para orangtua dapat lebih sering memerhatikan anak guna mencegah terjadinya hal buruk, salah satunya perundungan.

Baca Juga: Renjun positif Covid-19, NCT Dream Batalkan Konser

“Ini juga tidak lepas dari sikap orangtua, karena anak ini baik pelaku maupun korban. Semuanya tetap jadi korban. Dari kecil sampai besar, anak ini sama kita. Ketika dapat pengaruh dari apa yang dia lihat dari gadget, kemudian tidak ada pengawasan. Mereka menganggap hal tersebut benar. Ketika banteng pemikiran, pemahaman, keteladanan ditemukan di sekitarnya. Maka mereka akan tahu, mana yang baik dan tidak. Kembali lagi, yang harus diperbaiki adalah keluarga. Jadi pemerintah juga jangan ragu investasi untuk bantu keluarga, baik dalam regulasi seperti Perda Keluarga ada atau tidak dan lainnya. Sekali lagi, ayo kita semua serius menyikapi persoalan ini agar tidak terulang lagi,” tandasnya. (Yuliantono)***

Halaman :


Editor : inilahkoran