Anaknya Diduga Korban Malpraktik, Orang Tua Berencana Bersurat ke Gubernur Jabar

Seorang anak usia 13 bulan di Kota Bekasi diduga menjadi korban malpraktik pemberian dosis obat. Upaya pencarian keadilan masih berjalan dengan beberapa pihak terkait, hingga ada rencana untuk menyurati Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Anaknya Diduga Korban Malpraktik, Orang Tua Berencana Bersurat ke Gubernur Jabar
Seorang anak usia 13 bulan di Kota Bekasi diduga menjadi korban malpraktik pemberian dosis obat. Upaya pencarian keadilan masih berjalan dengan beberapa pihak terkait, hingga ada rencana untuk menyurati Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil./istimewa

INILAHKORAN, Bandung-Seorang anak usia 13 bulan di Kota Bekasi diduga menjadi korban malpraktik pemberian dosis obat. Upaya pencarian keadilan masih berjalan dengan beberapa pihak terkait, hingga ada rencana untuk menyurati Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Orang tua korban, bernama Jonatan Albert Kristian (30) mengatakan, dugaan malpraktik ini terjadi pada awal Januari 2022 lalu. Saat itu, anaknya sakit demam dan pilek. Ia pun membawanya ke rumah sakit berinisial A di Jalan Pekayon, Kota Bekasi.

Di sana, setelah menjalani ragam birokrasi, ia diberi obat antibiotik. Di botolnya tertulis pemberian obat 3/4 botol tiga kali sehari. Karena curiga,orangtua mencoba mengkonfirmasi kembali kepada pihak farmasi sebanyak 3kali,akhirnya dirubah oleh pihak farmasi menjadi 3/4 sendok takar sebanyak 11ml, ia pun memberikan pada anaknya.

Baca Juga : Hidup Nomaden, Museum RAA Adiwijaya Garut Belum Dapat Perhatian Serius 

Selama tiga hari mengkonsumsi obat tersebut,anak tidak masuk makan dan minum sama sekali hanya muntah-muntah.Anak juga tidak dapat tidur selama 3hari berturut-turut. Bahkan setelah kejadian tersebut anak tidak mau makan selama 4 bulan. Hal tersebut berefek pada berat badannya yang turun drastis. Aktivitasnya pun terganggu karena tak lagi aktif.

Pemeriksaan lab dilakukan dan ada indikasi gangguan organ dalam.  Ia akhirnya membawa anaknya ke rumah sakit lain untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Anaknya pun sembuh. 

“Saya berusaha mendapatkan keadilan. Saya ingin mendapatkan jaminan Kesehatan untuk anak saya. Karena saya tidak tahu ini efeknya akan seperti apa untuk Kesehatan di masa depan,” kata Jonatan.

Baca Juga : Wabup Garut Akan Upayakan Akses dari Jalan Baru ke Taman Satwa Cikembulan

Sempat ia ingin memaafkan pihak rumah sakit, namun ada satu hal yang membuat Jonatan terusik dari sisi prinsip. Pihak rumah sakit menawarkan uang pengganti untuk dibelikan makanan bergizi bagi anaknya.

Halaman :


Editor : JakaPermana