Bahaya Kurang Gizi pada Anak Dapat Timbulkan Stunting Hingga Turunnya Kecerdasan

Para orang tua tampaknya harus semakin memahami arti pentingnya pemberian gizi yang cukup pada anak. Pasalnya, ada banyak ancaman mengerikan akibat kurang gizi mulai dari stunting hingga turunnya kecerdasan.

Bahaya Kurang Gizi pada Anak Dapat Timbulkan Stunting Hingga Turunnya Kecerdasan
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K)/ Foto Antara

INILAHKORAN,Bandung- Para orang tua tampaknya harus semakin memahami arti pentingnya pemberian gizi yang cukup pada anak. Pasalnya, ada banyak ancaman mengerikan akibat kurang gizi mulai dari stunting hingga turunnya kecerdasan.

Melansir dari Kantor Berita Antara, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K) mengingatkan, kekurangan gizi dapat menjadi pertanda atau penyebab awal anak mengalami stunting hingga menurunnya tingkat kecerdasan.

"Mulainya dari kekurangan gizi. Dari kekurangan gizi ini, mulanya yang akan terjadi, anaknya kenaikan berat badannya tidak cukup atau weight faltering. Kalau tidak segera cari penyebabnya, lama-lama dia akan mengalami under weight. Kalau sudah under weight, daya tahan tubuhnya bisa menurun, akhirnya terjadilah gizi buruk," ungkap Damayanti saat diskusi daring, Selasa, 24 Januari 2023.

Baca Juga : Semarak Tahun Baru Imlek 2023, Banyak Program Diskon Menarik dari bank bjb

"Nah ini mempengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan. Sehingga ketika hormon pertumbuhan berkurang, maka pertumbuhan tinggi badan juga berhenti. Kalau tidak segera diatasi, sampailah ke titik stunting. Yang ditakutkan itu justru karena dia nggak cukup makanan, perkembangan otak juga akan terhambat. Ini menyebabkan dia mengalami kecerdasan yang menurun," tambahnya.

Lebih mendetil, Damayanti menjelaskan bahwa kekurangan gizi jangka panjang juga dapat menyebabkan oksidasi. Sehingga, anak pun dapat mengalami overweight dan kemudian dapat mengalami penyakit tidak menular. Hal inilah yang harus dicegah, sebab akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan.

"Karena kekurangan gizi jangka panjang juga bisa menyebabkan oksidasi. Jeleknya kalau ini sudah terjadi, mau dikasih makan yang normal pun lemaknya tetap ditahan. Sehingga berakhir dengan overweight, dan di kemudian hari bisa menjadi penyakit tidak menular. Dua masalah inilah yang menjadi masalah karena ini bisa mempengaruhi kualitas dari SDM kita," kata Damayanti.

Kenaikan berat badan yang tidak cukup atau weight faltering nyatanya dapat sangat berpengaruh terhadap IQ anak. Damayanti menjelaskan anak yang mengalami weight faltering selama dua bulan pertama, setelah berusia 8 tahun akan mengalami jumlah IQ yang berbeda 3 sampai 4 poin dengan anak yang tidak pernah mengalaminya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto