Jalan Ambles, Ratusan Warga Kampung Pasirhonje Ciwidey Terancam Terisolir
Menurut Hamdani, penyebab jalan ambles karena adanya resapan air persawahan. Sebagai informasi, jalan tersebut memiliki panjang 40 meter dan lebar tiga meter.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku telah menginstruksikan ke OPD terkait untuk segera menangani bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan amblasnya jalan desa di Kampung Pasirhonje, RW 08, Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey itu.
Menurut Dadang, meski jalan tersebut berstatus jalan desa namun jika desa dan kecamatan mengajukan bantuan penanganan, maka akan segera ditindaklanjut OPD terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung.
Baca Juga : Diterjang Banjir Bandang, Puluhan Rumah di Sindangkerta Terendam Air dan Lumpur
"Pihak Kecamatan Ciwidey sudah mengajukan surat ke DPUTR dan BPBD, termasuk ke BBWS. Saya sudah instruksikan agar BPBD dan DPUTR untuk segera melakukan langkah penanganan bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan amblesnya jalan di Kampung Pasirhonje Ciwidey tersebut, dan berkordinasi dengan pihak BBWS," kata Dadang.
Dadang menjelaskan, amblesnya jalan desa tersebut termasuk kategori bencana sehingga dalam penangannya bisa dengan mengeksekusi Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari APBD.
Berdasarkan hasil assesment pihak Kecamatan Ciwidey, amblesnya jalan tersebut kemungkinan terpengaruh jembatan yang melintas di atas Sungai Cangkorah. Selain itu juga kondisi tanah yang labil, sehingga berdampak pada kerusakan tembok penahan tanah (TPT) yang dibangun tiga tahun yang lalu.
"Kalau jembatannya masih utuh, hanya ada sedikit kerusakan para bagian sayap jembatan, karena terpengaruh oleh kondisi TPT yang amblas akibat air dari sawah yang meresap ke TPT. Jadi yang ambles itu jalan Desa di Pasirhonje. Jalannya juga jalan buntu, bukan jalan penghubung," ujarnya.*** (rd dani r nugraha)
Halaman :
Editor : Doni Ramdhani