Bandung Raya

Pertemuan KPJ Kota Bandung dan Pemkot Bandung Belum Temui Titik Terang

Ketua KPJ Kota Bandung Cepi Suhendar mengatakan, pertemuan dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari Pemkot Bandung belum mendapatkan hasil yang diinginkan.  (yogo triastopo)

Jumlah musisi jalanan yang tergabung dalam KPJ Kota Bandung, dikatakan Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kota Bandung Tatang Hamdani menjadi persoalan tersendiri. 

Tatang menyebut, KPJ Kota Bandung hingga saat ini belum menyerahkan secara valid jumlah pasti musisi jalanan yang tergabung dalam KPJ. Hal inilah yang menjadi kesulitan pihaknya. 

"Kalau ruang-ruang itu jelas ada. Tetapi yang menjadi kesulitan adalah data mereka ini. Kita belum punya data pasti dari KPJ. Apakah itu warga Kota Bandung atau bukan, kan kita tidak tahu," kata Tatang.

Baca Juga : Telkom University Kini Miliki Metaverse Research and Experience Center untuk Kembangkan Ekonomi DIgital Indonesia

Pihaknya sangat paham apa yang diinginkan KPJ Kota Bandung. Namun keinginan tersebut, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Harus melalui sejumlah tahapan. 

"Kita sangat paham. Tetapi kalau meminta kebijaksanaan, sampai kapan. Kebijaksanaan kan di luar aturan juga. Kalau mereka menggunakan fasilitas negara, otomatis menggunakan uang negara. Itu yang menjadi kaku," ucapnya. 

Beda halnya dengan coorporate social responsibility (CSR). Tatang menambahkan, pemanfaatan tersebut tentunya akan lebih leluasa untuk dimanfaatkan oleh siapapun, termasuk untuk KPJ Kota Bandung. 

Baca Juga : Kolam Retensi Gedebage, Tuntaskan Banjir Sekaligus Ruang Publik Baru

"Terkecuali CSR ini, flexible. Lalu dari kemitraan juga. Kita dari perangkat daerah tidak menerima uang CSR ini. Tetapi kita menyampaikan permasalahan. Dari perusahaan mau membantu yang mana. Mereka yang eksekusi," ujar dia.*** (yogo triastopo) 

Editor : Doni Ramdhani