Dianggap Sinetron Oleh Pelatih Arema FC, Ini Reaksi Daisuke Sato

Bek Persib Bandung, Daisuke Sato memilih untuk menutup rapat mulutnya meski ia dianggap sebagai pemain sinetron oleh pelatih Arema FC saat kedua tim bertanding di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis, 23 Februari 2023. 

Dianggap Sinetron Oleh Pelatih Arema FC, Ini Reaksi Daisuke Sato
Bek Persib Bandung, Daisuke Sato memilih untuk menutup rapat mulutnya meski ia dianggap sebagai pemain sinetron oleh pelatih Arema FC saat kedua tim bertanding di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis, 23 Februari 2023. /Muhammad GInanjar
INILAHKORAN, Bandung - Bek Persib Bandung, Daisuke Sato memilih untuk menutup rapat mulutnya meski ia dianggap sebagai pemain sinetron oleh pelatih Arema FC saat kedua tim bertanding di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis, 23 Februari 2023. 
Pelatih Arema FC yakni I Putu Gede dengan terang-terangan menyebut Daisuke Sato seperti sinetron lantaran kerap bersandiwara hanya untuk mendapatkan pelanggaran dari wasit. 
Bahkan I Putu Gede yang dipercaya menggantikan Javier Roca sebagai pelatih Arema FC ini menganggap Daisuke Sato tidak memberikan contoh yang baik sebagai pemain asing. 
"Tidak, tidak ada komentar mengenai itu. Saya hanya berbicara dengan kinerja di lapangan, itu saja," ujar Daisuke Sato
Terkait pertandingan, bek berdarah Jepang berkewarganegaraan Filipina ini menaruh respek kepada Arema FC. Sebab pasukan Singo Edan tampil bekerja keras meski pada akhirnya Persib berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0.
"Tapi kami bisa meraih kemenangan dan mengapresiasi kinerja rekan-rekan setim. Ini bukan hanya tentang permainan sepak bola, karena kondisi lapangannya sangat berat jadi tentunya sulit untuk memainkan sepak bola yang bagus. Tapi ini tentang fighting spirit, kami menunjukkannya hingga 90 menit lebih dan kami bisa meraih tiga poin," katanya.
Pemilik nomor punggung 66 ini memaklumi kondisi lapangan Stadion Pakansari. Apalagi, Stadion milik pemerintah Kabupaten Bogor ini digunakan Persikabo 1973 sebelum laga Persib kontra Arema FC digelar.
"Saya mendengar Persikabo berlatih di sini pada pukul 7 pagi dan ini tidak fair karena akan digelar pertandingan. Saya selalu berpikir sepak bola Indonesia memiliki potensi yang besar, saya ingin memberi tahu kepada teman-teman saya di Asia, karena orang-orangnya punya gairah yang besar pada sepak bola. Tapi kondisinya seperti ini (soal lapangan) jadi harus ada pembenahan pada banyak hal," tegasnya.(Muhammad Ginanjar)


Editor : JakaPermana