Refleksi HJB ke-539 Tahun, Mau Dibawa Kemana Identitas Bogor

Badan Otonom Kalam Ulama MUI Kabupaten Bogor menggelar Refleksi Hari Jadi Bogor (HJB)  yang ke-539,  dengan tema "Hari Jadi Bogor ke-539, Apa yang Jadi?" pada Sabtu 5 Mei 2021 mulai pukul 19.00 WIB melalui aplikasi Zoom. 

Refleksi HJB ke-539 Tahun, Mau Dibawa Kemana Identitas Bogor
Ketua Komite Perencana Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor Saefudin Muchtar (Gus Udin). (Reza Zurifwan)

INILAH, Bogor- Badan Otonom Kalam Ulama MUI Kabupaten Bogor menggelar Refleksi Hari Jadi Bogor (HJB)  yang ke-539,  dengan tema "Hari Jadi Bogor ke-539, Apa yang Jadi?" pada Sabtu 5 Mei 2021 mulai pukul 19.00 WIB melalui aplikasi Zoom. 

Hadir sebagai pemantik diskusi, Saepudin Muhtar selaku Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor serta H. Irvan Awaludin, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor.

Diskusi refleksI HJB ke 539 tahun ini menggaet kalangan pemuda, akademisi serta berbagai elemen masyarakat lainnya, Banom Kalam Ulama berupaya membangkitkan kembali semangat ke-Bogor-an yang konon memudar sehingga banyak generasi yang cenderung cuek dan acuh tentang bagaimana membangun dan berkontribusi untuk Kabupaten Bogor.

Baca Juga : 32 Santri di Boogor Positif Covid-19, Ini Langkah Bima Arya

Direktur Kalam Ulama Dede Fahruroji menyampaikan betapa hari ini masyarakat kita hampir kehilangan identitas ke-Bogor-annya dan cenderung hanya berada di zona nyaman tanpa mau berkontribusi untuk masyarakat Kabupaten Bogor

"Kami ingin menggali potensi dan pemikiran generasi masa kini untuk membangun Kabupaten Bogor sehingga kata Jadi dalam Hari Jadi membawa pola pikir yang berkontribusi untuk Kabupaten Bogor", ujar Dedex Fahruroji.

Sementara Pemantik diskusi, H Irvan Awaludin mengatakan bahwa sejarah Bogor baik kabupaten maupun kota  sangat kuat, bahkan dari sebelum adanya kerajaan Pajajaran. 

Baca Juga : Tebing Tujuh Meter Longsor Timpa Dua Rumah 

"Kalau melihat sejarah, kita ini orang Bogor punya sejarah panjang yang sangat kuat, tempat tinggal dua  kerajaan besar, Pakuan Pajajaran dan Tarumanegara, namun hari ini kita masih kalah maju dari daerah lain", kata Irvan.

Halaman :


Editor : Bsafaat