Sepak Terjang Edy Rahmayadi: Menampar Suporter hingga 'Wartawan Baik'

 

Selama menjalankan tugas sebagai Ketum PSSI, Edy juga berstatus sebagai Gubernur Sumatera Utara.  Suatu waktu, presenter televisi  Aiman Witjaksono  mempertanyakan kinerjanya dalam menjalani dua jabatan penting itu. 

 

Edy menjawab, "Apa urusannya anda menanyakan itu? Bukan hak anda juga bertanya kepada saya," kata Edy. 

 

Selain soal rangkap jabatan, Edy juga pernah bikin geger karena menampar salah seorang suporter PSMS Medan.

 

Ketika itu, Edy datang ke Stadion Teladan Medan untuk menonton laga PSMS kontra Persela Lamongan. Tepatnya, Jumat 21 September 2018. Ketika laga memasuki pertengahan babak kedua, Edy yang sedang duduk di tribun VVIP tiba-tiba beranjak. Dia mendatangi seorang suporter yang menyalakan flare.

 

Dalam video yang viral di media sosial, para suporter langsung mematikan flare ketika tahu Edy akan datang. Dan benar saja, Edy marah-marah kepada para suporter. Bahkan, salah seorang suporter dia gampar.

 

Video itu pun viral. Dan Edy, langsung menggelar jumpa pers. "Saya mana mungkin melakukan kekerasan kepada anak-anak, saya paling senang kepada anak-anak. Memang tangan saya keras ini, saya sehari saja push up 40 kali masih sanggup, kalau gak percaya kalian pegang tangan saya. Tetapi saya melakukan kemarin itu memarahi anak itu, karena menggunakan flare dan itu dilarang oleh FIFA," ujarnya.

 

Ada lagi video yang bikin geger dari kiprah seorang Edy. Kali ini, seorang wartawan bertanya soal evaluasi kegagalan Indonesia di Piala AFF 2018.

Menanggapi pertanyaan itu, Edy menjawab "Wartawannya yang harus baik. Kalau wartawannya baik, timnasnya akan baik," ujar Edy.

 

Edy Rahmayadi memutuskan mundur dari jabatan Ketum PSSI di sela-sela acara Kongres PSSI di Bali. Dia merasa bertanggung jawab atas segala kegagalan serta karut-marut sepak bola tanah air.