600 Warga Bandung Belanja Rp50 Ribu Dapat Bakso Gratis

Hampir 600 orang menyemut di lantai 4 Gedung Ruparupi Handicraft Market Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu (20/1/2019). Mereka berburu sajian bakso yang disediakan pengelola mal.

600 Warga Bandung Belanja Rp50 Ribu Dapat Bakso Gratis
INILAH, Bandung - Hampir 600 orang menyemut di lantai 4 Gedung Ruparupi Handicraft Market Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu (20/1/2019). Mereka berburu sajian bakso yang disediakan pengelola mal.
 
Even bertajuk Balazo atau Balanja Bari Nga-Baso ini merupakan persembahan Ruparupi Handicraft Market bekerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jabar. Setiap pengunjung mal bisa mendapatkan seporsi bakso secara gratis asalkan menunjukan struk belanja minimal Rp50 ribu.
 
Sekretaris Asephi Jabar Nunu Idris menuturkan, even Balazo ini merupakan cara memperkenalkan Ruparupi Handicraft Market kepada publik Kota Bandung dan Jabar, serta menarik kunjungan warga. Menu bakso dipilih karena sudah merakyat dan begitu banyak disukai.
 
“Sebelum mendapatkan kupon ngebakso, pengunjung harus belanja dulu minimal Rp50 ribu. Ini bisa untuk satu porsi. Tidak berlaku kelipatan. Karena kita junjung azas keadilan. Hari ini kita undang 600 orang dengan harapan bisa ada omzet minimal Rp30 juta ke tenant,” kata Nunu kepada INILAH di lokasi acara.
 
Nunu mengakui, tujuan utama event Balazo ini untuk mengenalkan Ruparupi Handicraft Market yang masih tergolong mal baru dan berada di pinggiran Kota Bandung.
 
“Melihat kunjungan warga, sudah cukup lumayan dengan kondisi mal yang baru buka. Juga tempatnya tidak di pusat keramaian. Yang penting dikenal dulu,” jelasnya.
 
Nunu menyatakan, Ruparupi Handicraft Market memiliki 4 lantai utama dengan satu lantai khusus untuk parkir. Saat ini, gedung sudah terisi 369 kios yang 100 persen berasal dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) se-Jabar.
 
“Di ground floor khusus produk craft, home decor, toys kids, aksesoris dari kayu, rotan, souvenir, gift, keramik, serat alam, bambu, logam. Lalu lantai 2 khusus fashion, batik, dan sebagian aksesoris. Nah kalau lantai 3 diisi multiproduk  atau fashion non craft bisa masuk di situ. Artinya baju-baju yang tidak punya unsur craft bisa ditemuin di lantai 3. Sementara kalau lantai 4 diisi makanan khas UKM dan cemilan buhun,” bebernya.
 
Nunu menuturkan, soft opening Ruparupi Handicraft Market telah dilakukan pada Jumat (18/1/2019) ditandai kajian dari Ustadz Erick Yusuf bertema Mualamalah Menjalin Ukuwah yang Indah.
 
“Rencananya kajian rutin akan diadakan sebulan sekali. Lalu seminggu sekali bakal ada event, seperti zumba competition, kesenian, hingga lomba-lomba. Karena kita murni UMKM, maka bisa ada workshop juga. Nanti Grand Opening akan digelar sekitar Februari,” ujarnya.


Editor : inilahkoran