FKUI Jalin Kerjasama dengan Fujita Health University Jepang

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI/KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM menjalin kerja sama dengan Fujita Health University (FHU), Jepang.

FKUI Jalin Kerjasama dengan Fujita Health University Jepang
Antara Foto

INILAH, Depok- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI/KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM menjalin kerja sama dengan Fujita Health University (FHU), Jepang.

"Ini sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan keilmuan para staf pengajar, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI," kata Rektor UI Prof. Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Kamis.

Ia mengatakan sebagai akademisi pengajar harus bersinergi dan bergandengan tangan dengan pemerintah, industri, dan masyarakat dalam memerangi krisis kesehatan.

Baca Juga : Desa di Boyolali Siapkan Rumah Angker Untuk Karantina Pemudik

"Ini juga merupakan kesempatan untuk menggunakan potensi penuh kami sebagai perguruan tinggi untuk memainkan peran penting di garis depan pertempuran global melawan krisis melalui penelitian, pendidikan inovatif, dan layanan masyarakat," katanya.

Ia berharap UI dapat bekerja sama dengan Fujita Health University dalam hal pertukaran pelajar, konferensi bersama, penelitian, dan banyak kemungkinan kolaborasi lainnya terutama di bidang medis.

President of Fujita Health University Prof. Eiichi Saitoh mengatakan sebelum MoU ini terlaksana, Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM-FKUI telah menjalin hubungan baik dengan melakukan pertemuan informal.

Baca Juga : Pengamat Yakin Densus 88 Antiteror Punya Bukti Tangkap Munarman

Pada Februari 2020, tim dari Fujita Health University berencana untuk berkunjung ke FKUI dalam rangkaian acara seminar dan workshop oleh Japanese Society Dysphagia Rehabilitation bersamaan dengan rencara peresmian Indonesian Society Dysphagia Rehabilitation, yang seharusnya berjalan di bulan Maret 2020 namun tertunda karena adanya pandemi COVID-19.

Halaman :


Editor : Bsafaat