Jaro Ade Sebut Kisruh Parungpanjang Akibat Penerbitan  Perbup Jam Operasional Truk Tambang, Dua Pemda Ini Tak Berkomunikasi

INILAHKORAN, Bogor - Jaro Ade menganggap perbedaan jam operasional truk tambang antara Kabupaten Tanggerang dengan Kabupaten Bogor menjadi asal muasal permasalahan lalu lintas kendaraan truk tambang di Kecamatan Parungpanjang dan sekitarnya.

Harusnya, kata Jaro Ade, baik Bupati Tanggerang maupun Bupati Bogor dalam penerbitan Perbup jam operasional truk tambang di Parungpanjang itu saling berkomunikasi.

"Harusnya kan dalam rapat penerbitan Perbup jam operasional truk tambang itu saling melibatkan baik Pemkab Tanggerang maupun Pemkab Bogor. Ini yang saya lihat ada miskomunikasi antara kedua pemerintahan daerah tersebut," kata Jaro Ade kepada wartawan, Rabu 17 Januari 2024.

Baca Juga : Adbang Kota Bogor Siap Pastikan 10 Kegiatan Strategis Pemkot Tahun 2024 Selesai Tepat Waktu 

Politisi kawakan Partai Golkar ini pun menyarankan agar kedua pemerintah daerah termasuk kedua pemerintah provinsi untuk duduk bersama mencari solusi atas permasalahan yang timbul selama beberapa tahun terakhir.

"Kita normalkan atau cabut Perbupnya, lalu bersama-sama menerbitkan Perbup jam operasional truk tambang yang sudah disesuaikan atau sudah sinkron," sambungnya.

Jaro Ade pun mendukung usulan anggota Komisi V DPR Mulyadi agar pemerintah pusat turun dan menangani permasalahan lalu lintas truk tambang, apalagi 80 persen hasil tambang dari Kabupaten Bogor, untuk mensupport program strategis nasional.

Baca Juga : Hari Ini Eks Kades Kranggan Adang Jalani Sidang Dakwaan

"Mumpung Bupati Tanggerang, Bupati Bogor dan Gubernur DKI Jakarta dipimpin oleh Penjabat atau Pj, beliau-beliau orang lingkar Istana yang saya yakin bisa menekan pemerintah pusat untuk membangun jalan khusus tambang dan melakukan pelebaran Jalan Raya Sudamanik Parungpanjang," paparnya.