Kematian Akibat Demam Berdarah di NTT Capai 43 Kasus

Dinas Kesehatan NTT melaporkan bahwa hingga Rabu jumlah kematian akibat DBD di provinsi berbasis kepulauan itu telah mencapai 43 orang.

Kematian Akibat Demam Berdarah di NTT Capai 43 Kasus
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Kupang - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa hingga Rabu jumlah kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di provinsi berbasis kepulauan itu telah mencapai 43 orang, terakhir adalah bocah berusia empat tahun meninggal di Kota Kupang.

"Data per hari Selasa (17/3) kemarin kasus kematian terakhir akibat DBD terjadi di Kota Kupang, sehingga sampai saat ini jumlah korban meninggal di NTT totalnya menjadi 43 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan NTT David Mandala kepada ANTARA di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan korban yang meninggal terakhir di Kota Kupang adalah seorang warga dari Kelurahan Oebobo, ibu kota provinsi NTT itu yang juga adalah seorang anak berusia empat tahun.

Baca Juga : Saatnya Masyarakat Bangkit Membangun Gerakan Sadar Covid-19

David korban DBD itu meninggal pada Senin (16/3) lalu diduga terlambat penanganan karena korban terlambat dibawa ke puskesmas terdekat untuk penanganan.

Ia mengatakan jumlah kasus DBD di NTT terus mengalami peningkatan dari hari ke hari. Saat ini kasus DBD di NTT telah menyentuh angka 3.731 kasus.

Pada Senin (16/3) angka kasus DBD hanya berada pada angka 3.661 kasus dengan angka kematian mencapai 42 orang," tambah dia.

Baca Juga : Warga Depok yang Sembuh dari Virus Corona Belum Bisa Ditemui

"Saat ini, penyumbang kasus DBD terbesar berada di Kabupaten Sikka dengan jumlah mencapai 1.396 kasus dengan angka kematian mencapai 14 kasus.

Halaman :


Editor : suroprapanca