Keren, Produk Smart Home Rancangan SMKN 1 Kota Cirebon Dapat Mengatur Rumah dari Jauh

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Cirebon yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jawa Barat sukses mengembangkan inovasi berbasis Internet of Things (IOT) dengan menghadirkan konsep smart home.

Keren, Produk Smart Home Rancangan SMKN 1 Kota Cirebon Dapat Mengatur Rumah dari Jauh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Cirebon yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jawa Barat sukses mengembangkan inovasi berbasis Internet of Things (IOT) dengan menghadirkan konsep smart home.

INILAHKORAN,Cirebon- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Cirebon yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jawa Barat sukses mengembangkan inovasi berbasis Internet of Things (IOT) dengan menghadirkan konsep smart home. 

Konsep smart home rancangan siswa dan siswi SMK 1 Kota Cirebon tersebut, yakni dengan menghadirkan sistem pengaturan rumah secara otomatis berbasis internet yang dapat beroperasi dari jarak jauh menggunakan perangkat pintar.

Hingga tahun 2022, disamping berhasil mengembangkan inovasi smart home, SMKN 1 Kota Cirebon juga telah memiliki 11 inovasi lain hasil karya siswa-siswinya.

Baca Juga : Anak Bupati Majalengka Diperiksa 7 Jam Terkait Dugaan Korupsi Pasar Sindangkasih Cigasong

Kepala SMKN 1 Kota Cirebon Arifuddin SPd M mengatakan, selama tahun 2022 ini ada sekitar 12 inovasi teknologi yang telah dikembangkan oleh peserta didiknya. "Salah satunya itu kalau yang terkait IoT yaitu smart home,"ungkapnya.
 
Ariffudin menjelaskan, melalui inovasi IoT yang dikembangkan oleh siswa-siswi SMKN 1 Kota Cirebon, mampu menghadirkan sistem pengaturan rumah secara otomatis yang dapat beroperasi secara jarak jauh lewat internet menggunakan perangkat pintar.

 

Baca Juga : Guru Honorer di Kabupaten Cirebon yang Tidak Lulus Passing Grade Ngadu ke Komisi IV DPRD


"Jadi seperti listrik AC, panel pintu, hingga CCTV (Closed Circuit Television) semua bisa diatur melalui handphone kita. Jadi walaupun kita berada jauh dari rumah misalnya di luar kota, terus lupa menutup dan mengunci pintu, kita bisa melakukannya dari jauh," paparnya. 
 
Ariffudin menjelaskan, siswa/i SMKN 1 Cirebon tidak hanya piawai merancang software, namun mereka juga dapat memproduksi perangkat keras atau hardware produk smart home tersebut.
 
Dalam proses produksi smart home di SMKN 1 Kota Cirebon ini, dia mengatakan, melibatkan siswa/i di jurusan teknik kontruksi untuk permodelan. Sedangkan untuk aplikasi dan pengembangan software dilakukan oleh siswa/i jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). "Nah untuk perakitannya itu oleh siswa di jurusan elektronika," katanya.
 
Arifuddin menambahkan, SMKN 1 Kota Cirebon telah menerapkan Kurikulum Merdeka Berbagi. Kurikulum ini dirancang dan disetujui oleh sejumlah stakeholder, termasuk oleh mitra industri. Sehingga setiap kegiatan belajar mengajar yang diikuti oleh siswa/i dipastikan sudah selaras dengan kebutuhan industri.
 
"Sekarang ini ada 109 industri yang bermitra dengan kami baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya itu perusahaan dari Perancis, Schneider Electric," katanya.
 
Dengan banyaknya produk smart home dari industri besar yang menguasai pasar,  Arifuddin optimis produk smart home yang dirancang oleh SMKN 1 Kota Cirebon memiliki kualitas yang tak kalah saing. Menurut dia, memang saat ini banyak ditemukan produk smart home buatan industri  yang dijual secara masal namun memiliki kelemahan, yaitu rawan diretas.
 
"Berbeda dengan produk kami, karena memiliki server IoT sendiri jadi lebih aman. Kita juga membuat secara costom sesuai dengan yang diinginkan oleh yang memesan, jadi kalau soal harga bisa lebih murah dari yang dijual dipasaran,"  katanya.
 
Lebih lanjut, Arifuddin mengatakan, kualitas dan kapasitas siswa/i SMKN 1 Kita Cirebon dalam mengembangkan IoT ini pun sudah teruji. Itu  ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK-ITB) pada Oktober 2022 lalu.
 
"Dalam MoU (Memorandum of Understanding) itu pihak ITB memiliki software untuk Smart City sementara SMKN 1 Kota Cirebon merancang hardware," pungkasnya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto