Kodjari Sebut Kadishub Tak Becus
Ketua Dewan Penasehat Koperasi Duta Jasa Mandiri (Kodjari) Dewi Jani Tjandra mengatakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor hanya memberikan janji manis soal operasional angkutan kota (angko
INILAH, Bogor – Ketua Dewan Penasehat Koperasi Duta Jasa Mandiri (Kodjari) Dewi Jani Tjandra mengatakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor hanya memberikan janji manis soal operasional angkutan kota (angkot) modern.
Dewi mengatakan, pada saat angkot modern diluncurkan, Dishub mendorong segera beroperasi dengan jaminan pengawalan petugas. Tetapi setelah ada permasalahan, Rakhmawati tidak pernah muncul.
"Selama rapat tidak pernah menghadiri, selalu diwakilkan kabid. Rapat tidak pernah dipimpin Kepala Dinas. Kalau ada wali kota, baru turun," ungkap Dewi kepada INILAH, Kamis (15/11/2018).
Dewi beranggapan Rakhmawati tidak mau turun ke jalan sehingga tidak cocok menjadi Kadishub. Terlebih penghentian sementara operasional angkot modern sebaiknya disampaikan secara tertulis, bukan lisan.
"Dalam surat harus disebutkan sampai kapan. Kalau tidak disebutkan, tidak ada kepastian untuk kami. Kondisi ini membuat investasi kami mengalami kerugian. Sementara cicilan sekitar Rp 5 juta per mobil harus tetap dibayar," ujarnya.
Dewi sangat siap apabila dipanggil DPRD Kota Bogor untuk duduk bersama dengan semua pihak. Karena yang terpenting adalah angkot modern segera beroperasi.
"Kalau ada konflik seperti ini, seharusnya Dishub turun tangan sebelum ramai dibawa ke DPRD. Saya juga mempertanyakan kelanjutan Kodjari untuk beroperasi di TPK mana," bebernya.
Kadishub Kota Bogor Rakhmawati Oetih mengaku tak mempermasalhkan tudingan Kodjari. Dirinya sudah dituding antek Kodjari oleh para sopir angkot dan disebut tidak pro Kodjari.
"Kodjari merasa tidak didukung. Terserah mau komen apa, tapi program harus tetap berjalan karena ini program prioritas. Saya juga mendorong badan hukum atau koperasi untuk memulai angkot modern,” tegasnya.
