Lucky Hakim Mundur Jadi Wabup Indramayu, Ada Kegagalan Membangun Komunikasi Politik?

INILAHKORAN, Bandung- Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan memberi komentar mengenai pengunduran diri Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim.

Pengunduran diri Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim tersebut dinilai pengamat politik Firman Manan lantaran adanya faktor kegagalan dalam membangun komunikasi politik. 

Menurut Firman Manan, sebagai Wabup Indramayu yang dipilih langsung oleh masyarakat, Lucky harus membantu memajukan masyarakat Indramayu dengan janji yang sudah disampaikan saat kampanye. 

"Sebagai politisi ada kegagalan dalam membangun komunikasi politik. Tapi kalau saya, pertimbangannya ada persoalan kontrak politik, mandat yang harus diselesaikan 5 tahun," ujar Firman Manan, Senin (20/2/2023)

Firman menduga di antara beberapa penyebab Lucky Hakim mengundurkan diri dari kursi Wabub Indramayu, salah satunya bisa saja karena  adanya konflik pembagian tugas dan tanggungjawab dengan Bupati Indramayu. 

"Memang kalau dilihat di undang-undang, pimpinan daerah itu adalah Bupati bukan pasangan. Sehingga, posisi wakil bupati posisi dalam undang-undang itu dikatakan membantu dalam beberapa," katanya. 

Untuk mengantisipasi konflik ini, dijelaskan Firman ada beberapa metode, salah satunya ada kesempakatan bersama dalam membagi porsi pekerjaan. Sehingga, peran keduanya tetap ada dan tidak ada yang merasa tidak mendapatkan porsi menjalankan roda pemerintahan. 

"Kelihatannya Lucky Hakim berharap punya porsi lebih dalam pengelolaan pemerintahan. Dan tampaknya memang ada problem komunikasi bahkan koordinasi termasuk tidak diberikan porsi yang diinginkan oleh Bupati Indramayu. Sehingga, menimbulkan persoalan seperti ini," kata dia.

Untuk diketahui, Artis sekaligus politisi Lucky Hakim telah melayangkan surat pengunduran diri sebagai Wakil Bupati (Wabup) Indramayu periode 2021-2026 pada 8 Februari 2023. Surat bernomor 132/335/Tapem itu ditujukan ke Pimpinan DPRD Kabupaten Indramayu. (Riantonurdiansyah)***