Mahasiswa ITB Ini Ciptakan Tangan Bionik untuk Tunadaksa

Institut Teknologi Bandung (ITB) banyak menghasilkan startup-startup di bidang inovasi teknologi. Salah satunya adalah Karla Bionics, startup binaan ITB yang bergerak di bidang tangan palsu prostetik.

Mahasiswa ITB Ini Ciptakan Tangan Bionik untuk Tunadaksa
Institut Teknologi Bandung (ITB) banyak menghasilkan startup-startup di bidang inovasi teknologi. Salah satunya adalah Karla Bionics, startup binaan ITB yang bergerak di bidang tangan palsu prostetik./INILAH-Okky Adiana

INILAHKORAN, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) banyak menghasilkan startup-startup di bidang inovasi teknologi.

Salah satunya adalah Karla Bionics, startup binaan ITB yang bergerak di bidang tangan palsu prostetik.

Mereka berhasil menjadi inovator yang berhasil menciptakan dan mengimplementasikan alat berupa tangan prostetik untuk membantu kehidupan manusia secara langsung.

Inventor & Co-Founder Wildan Trusaji mengatakan, fungsi dari tangan palsu prostetik ini, sebetulnya ini untuk fesyen, karena Tunadaksa itu tidak percaya diri kalau keluar atau tempat yang ramai. Tangan yang ada sekarang, sudah menyerupai kulit yang kurang estetik jadi menyembunyikan diri filosifinya.

"Kalau ini mah, saya memang Tunadaksa, yaudah kenapa. Biar orang mengerti bahwa saya itu Tunadaksa. Makanya desainnya robot, tapi kan kalau robot aja nggak bisa gerak, kan nggak cocok antara luka sama fungsinya, maka dibuatlah dia bisa bergerak. Kalau bergeraknya sendiri, udah cukup luas lah. Penggunaannya bisa buka pintu, gengam gelas, mengambil kunci dan sebagainya," jelas Wildan Trusaji, dalam acara Pameran Karya Unggulan ITB, saat diteumui, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kamis 11 Agustus 2022.

Untuk produknya sendiri, Wildan Trusaji memang tidak menggunakan bahan metal (besi baja). Karena kalau diteliti, lengan itu hanya satu kilo saja, jadi kalau misalnya lebih dari itu atau kurang dari satu kilo tidak natural bagi penggunanya, entah berat sebelah atau ringan sebelah.

"Itu setelah kita ngobrol dengan user-nya. Kalau misalkan memakai metal, nanti tidak kenyamanan bagi pengguna," ucapnya.

Dia menjelaskan, untuk cara kerjanya, pihaknya menggunakan alat sensor, nanti sensor mendeteksi gerakan otot, nanti diolah oleh komputer di dalamnnya.

"Kemudian komputernya nyuruh motor atau servernya untuk bergerak, nanti gerakan servernya ini menarik tali yang jari," imbuhnya.

Rencana selanjutnya, lanjut dia, pihaknya akan mencari lembaga, pemerintahan atau keuangan dan lain sebagainya yang bisa mensubsidi silang si tangan tersebut.

"Harga Bionic yang sekarang kalau diluar itu sekitar 100 juta, di dalam negeri ada yang sekitar 50 juta, kita ini di 20 juta udah sangat overtable (berlebihan), Tapi bagi yang tuna daksa, daya belinya belum bisa, jadi harus program ada subsidi silang," tambahnya.

Bahannya sendiri, dirinya memakai PVC atau Polivinil Klorida yang di Thermoforming dipanaskan dan dibentuk. Nanti rencananya kita pakai sejenis plastik yang didaur ulang.

Selain Wildan Trusaji, ada Tim Mahasiswa ITB, lainnya, seperti Syaiful Hammam, Andy Lucky, Khoirul Nisa Srimumpuni, dan Alya Hanun. *** (Okky Adiana)

Baca Juga : Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sosok Pria S yang Ditangkap Masih Misterius


Editor : JakaPermana