Mengapa Harus Menundukkan Pandangan?

BANYAK dari kalangan penyeru (pendukung) kebebasan dan sekularisme yang memprotes sebagian ajaran Islam dan menganggapnya sebagai pembatasan (pengekangan) kebebasan. Akan tetapi tetapi riset-riset yang ada menetapkan dan membuktikan bahwa pandangan mereka adalah sempit, dan bahwa semua yang diajarkan oleh Islam semata-mata hanyalah untuk kepentingan, manfaat dan kebahagiaan orang-orang yang beriman.

Mengapa Harus Menundukkan Pandangan?
Ilustrasi/Net

BANYAK dari kalangan penyeru (pendukung) kebebasan dan sekularisme yang memprotes sebagian ajaran Islam dan menganggapnya sebagai pembatasan (pengekangan) kebebasan. Akan tetapi tetapi riset-riset yang ada menetapkan dan membuktikan bahwa pandangan mereka adalah sempit, dan bahwa semua yang diajarkan oleh Islam semata-mata hanyalah untuk kepentingan, manfaat dan kebahagiaan orang-orang yang beriman.

Maka Allah Subhanahu wa Taala lebih tahu tentang makhluk-Nya dibandingkan diri mereka sendiri, dan Dia Mahatahu tentang segala sesuatu yang bisa mewujudkan manfaat dan kebahagiaan bagi mereka. Oleh karena itu tidaklah Allah mewajibkan sesuatu kepada mereka melainkan pasti di situ ada kebaikan, dan tidaklah Dia Subhanahu wa Taala melarang hamba-Nya dari sesuatu, melainkan di situ ada keburukan dan bahaya. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nuur: 30)

Baca Juga : Jangan Salah Mencintai, Surga Untukmu

Maka cermatilah firman-Nya: (yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka), maksudnya adalah ketika seorang beriman menundukkan pandangannya, maka hal itu membuatnya menjadi orang yang berjiwa bersih, berhati tenang, stabil dalam hidupnya, dan berbahagia dalam hubungannya.

Dan sekarang, wahai saudaraku tercinta, kaum Muslimin sekalian! Bukankah Islam adalah agama yang indah, yang menjamin untuk kita kehidupan yang baik? Jadi apakah kita akan menjawab (menaati) seruan Allah Subhanahu wa Taala untuk menundukkan pandangan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, yang dengannya kita akan menemukan kebahagiaan kita dunia dan akhirat? [alsofwah]

Baca Juga : Ummu Rumman dan Fitnah pada Bunda 'Aisyah


Editor : Bsafaat