Proses Lelang, Pagu Anggaran Proyek Alun-alun Bogor Rp14 Miliar

Proyek Alun Alun Kota Bogor yang tengah digarap Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor tengah memasuki tahap lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Berdasarkan laman situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proyek bernilai pagu anggaran Rp14 miliar tersebut tercatat sudah ada 74 peserta tender per 3 Mei, sejak dilelangkan pada 21 April 2021. 

Proses Lelang, Pagu Anggaran Proyek Alun-alun Bogor Rp14 Miliar
istimewa
INILAH, Bogor - Proyek Alun Alun Kota Bogor yang tengah digarap Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor tengah memasuki tahap lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Berdasarkan laman situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proyek bernilai pagu anggaran Rp14 miliar tersebut tercatat sudah ada 74 peserta tender per 3 Mei, sejak dilelangkan pada 21 April 2021. 
 
"Sekarang lagi proses lelang. Pagu-nya Rp14 miliar sekian," ungkap Kepala Bidang (Kabid) pertama­nan, Penerangan Jalan Umum (PJU) dan dekorasi kota pada Disperumkim Kota Bogor, Irfan Zacky Faizal kepada wartawan pada Selasa (4/5/2021) pagi.
 
Irfan melanjutkan, sesuai jadwal, tahap pelelangan ditargetkan rampung di akhir Mei, mengingat pelaksanaan pekerjaan proyek harus selesai pada November. 
 
"Target schedule kan November 2021, jadi enam bulan selesai. Insya Allah terkejar," tambahnya.
 
Irfan menjelaskan, pembangunan Alun Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi dan Taman Ade Irma Suryani memiliki empat segmen, di antaranya adalah alun-alun, hutan kota, olahraga dan keagamaan yang terintegrasi dengan Masjid Agung yang juga tengah dibangun. Sementara untuk patung Kapten Muslihat akan dipindah ke Museum Perjuangan.
 
"Pemindahan patung dilakukan pada saat awal pembangunan Alun Alun Kota Bogor. Pemindahan patung pas pembangunan awal, dan itu masih satu kegiatan dengan proyek Alun Alun Kota Bogor," jelas Irfan.
 
Irfan menambahkan, bahwa proyek yang dibiayai dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini sudah direncanakan dengan ditandai adanya Detail Engineering Design (DED) pada 2019. Namun pembangunan fisik baru dilaksanakan tahun ini. 
 
"Dari tahun 2019 sudah ada DED, tahun 2020 ada pembangunan tapi kena refocusing dan dilanjutkan tahun ini," tambahnya.
 
Irfan mengharapkan, fasilitas publik tersebut bisa digunakan setelah rampungnya pembangunan. Hal itu dengan cacatan sudah berakhirnya pandemi Covid-19. 
 
"Kami berharap pandemi cepat selesai, jadi ruang publik atau ruang terbuka juga cepat dimanfaatkan oleh warga, tapi kalau belum berakhir, kami tetap sesuai edaran pak wali kota tutup untuk menghindari kerumunan," pungkasnya. (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana