Wacana Membuka Sekolah Tatap Muka, Guru dan Siswa Harus Divaksin Terlebih Dahulu

INILAH, Bandung - Rencana pemerintah membuka kembali sekolah tatap muka pada Juli mendatang di masa pandemi Covid-19 mengundang pendapat beragam di kalangan orang tua siswa. Salah satunya dikatakan R Mamay Sukma yang anaknya belajar di  Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bandung.

Dia menjelaskan, dalam hal ini pemerintah belum mengetahui kondisi atau prediksi yang nyata. Pihaknya belum mengetahui pasti, kalau memang trennya lebih mengarah yang tidak aman tentu tidak setuju.

"Kalau keamanannya terjamin saya setuju dan nggak apa-apa tatap muka juga. Dalam hal ini semuanya juga hanya memprediksi keamanannya masih belum tahu, walaupun sudah divaksin. Tapi saya khawatir terkena lagi," ujar Mamay, Selasa (16/3/2021).

Baca Juga : Melirik Kinerja KSBM Cilengkrang Kabupaten Bandung

Menurutnya, seluruh guru harus divaksin terlebih dahulu. Tindakan itu dilakukan sebelum siswa dan staf sekolah divaksin. Hal ini untuk menjaga keamanan bagi siswa dan guru yang lainnya.

"Selain itu juga harus disiapkan hand sanitizer di setiap sekolah dan didukung dengan peralatan yang baik. Jangan sampai siswa sebanyak itu tidak didukung dengan standar protokol kesehatan. Jadi kita tuh sebagai orang tua ke sekolah tidak merasa was-was gitu," paparnya.

Selain itu, orang tua siswa Reni Gusnaeni mengatakan pembelajaran tatap muka sebaiknya dilaksanakan dengan cepat. Namun, metode pembelajaran itu harus melihat kondisi. Protokol kesehatan harus diutamanakan. Hal penting lainnya adalah siswa dan guru harus divaksin terlebih dahulu sebelum pembelajaran tatap muka.

Baca Juga : KPK Naikkan Status Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 KBB ke Penyidikan

"Soalnya terlalu lama di rumah juga kasihan ke anak-anak. Mudah-mudahan orang tua, siswa dan guru mengerti dalam keadaan ini," ucap Reni. (Okky Adiana)