Alibinya Kuat, S Kemungkinan Bukan Penusuk Noven

Sempat mengamankan S, polisi kemudian membebaskannya. Statusnya masih sebatas saksi dalam kasus penusukan yang berakhir dengan hilangnya nyawa Andriana Yubelia Noven (17), siswa SMK Baranangsiang, Kot

Alibinya Kuat, S Kemungkinan Bukan Penusuk Noven
INILAH, Bogor – Sempat mengamankan S, polisi kemudian membebaskannya. Statusnya masih sebatas saksi dalam kasus penusukan yang berakhir dengan hilangnya nyawa Andriana Yubelia Noven (17), siswa SMK Baranangsiang, Kota Bogor.
 
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser, menjelaskan pria berinisial S itu benar sempat diamankan. Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan awal, kemungkinan S bukan pelaku penusukan. Dia menyatakan sedang dilakukan pendalaman sehingga belum bisa dikatakan S sebagai pelaku.
 
“Saya katakan, kemungkinan bukan pelakunya. Beberapa alibi yang dikemukakan S, bukti-bukti yang terdapar, kemudian saksi yang dia hadirkan, kemungkinan bukan S pelakunya,” ujar Hendri di Bogor.
 
Hendri menegaskan, pria yang di CCTV itu ternyata fisiknya berbeda dengan S. Dia membenarkan S pernah menjadi teman dekat korban. Tapi, selain fisiknya yang berbeda, tidak ditemukan sidik jari di pisau yang dipakai pelaku untuk membunuh korban. 
 
“Yang beredar di media sosial itu kan S, dan seakan-akan masyarakat menilai bahwa S itu adalah pelaku. Tetapi setelah kami melakukan pendalaman, dia masih sebatas saksi,” tegasnya. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, siswi SMK Khatolik Baranangsiang, Kota Bogor Andriana Yubelia Noven Cahaya Rejeki (18) tewas setelah ditikam pria tidak dikenal di gang sepi menuju Jl Riau. 
 
Dara berambut lurus tersebut ditikam setelah pulang dari sekolah yang berlokasi dekat Terminal Baranangsiang. Korban sedang dalam perjalan pulang menuju rumah indekosnya yang berada persis di samping gang. 
 
Sri Indrati, warga perumahan Jl Riau menyebutkan, lokasi rumahnya memang tergolong sepi, jarang ada lalu lintas orang maupun kendaraan. "Karena kebanyakan warga yang tinggal di sini sudah pada sepuh-sepuh, jadi memang jarang lalu lalang orang," katanya. 
 
Khusus di gang tempat kejadian perkara, biasa digunakan oleh warga beraktivitas ke masjid atau siswa yang berangkat maupun pulang sekolah, dan para pekerja. Menurut dia, 15 tahun silam sempat pernah ada kejadian penikaman yang dialami oleh anak tetangganya oleh orang yang sedang mabuk. 
 
"Karena aksesnya dekat terminal, jadi ada orang-orang yang tidak dikenal sering lewat, makanya kalau malam gang ini digembok gerbangnya," kata Sri yang juga Ketua RT02. 
 
Andriana Yubelia ditemukan beberapa menit setelah penikaman dilakukan, warga melihat siswi tersebut tertelungkup bersimbah darah. Awalnya warga mengira korban terjatuh, saat ditolong korban terluka akibat tusukan pisau di dada sebelah kiri. 
 
Menurut saksi mata Abdullah, saat dievakuasi warga, korban masih bernyawa, tetapi sudah kelihatan lemah. Warga membantu evakuasi korban dengan menggunakan mobil bak terbuka, korban diduga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. (*)
 


Editor : inilahkoran