Begini Cara Alkohol Merusak Tubuh Anda

Bahwa mengonsumsi alkohol –tergantung seberapa banyak yang diminum– dapat membahayakan hati (liver), bukan kabar baru. Alkohol berlebihan dalam tubuh akan dianggap oleh organ penyaring darah vital ini sebagai racun berlebihan. Karenanya, hati harus bekerja ekstra berat.

George Koob, PhD, Direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme, sebuah divisi dari National Institut of Health (NIH); Lembaga kesehatan di Amerika Serikat (AS), menjelaskan, ketika alkohol berada dalam dalam sirkulasi darah seseorang, alkohol itu akan melewati hati, dan hati akan memecahnya.

“Pekerjaan utama hati Anda adalah menyaring darah yang mengalir dari saluran pencernaan Anda ke seluruh tubuh Anda. Dalam proses memecah alkohol yang Anda konsumsi itu, hati Anda menemukan racun,” jeas Koob, dilansir Health.

Baca Juga : Kota Bandung Luncurkan Calendar of Event (CoE) 2020

Minum berlebihan, lanjut Koob, dapat membuat hati Anda berlemak dan menyebabkan jaringan parut yang pada akhirnya dapat membatasi aliran darah. Dalam kondisi ekstrem, ini dapat menyebabkan sel-sel hati mati yang akan berujung pada terhentinya fungsi hati.

Jadi, berapa lama alkohol bertahan di sistem (pencernaan) Anda? Setiap individu memetabolisme alkohol pada tingkat yang berbeda. Secara umum, Koob mengatakan, kebanyakan orang dapat memecah setengah gelas setiap jam.

Dia juga menjelaskannya, dalam hal kadar alkohol dalam darah (BAC), jika kadar Anda berada di 0,08, lalu tidak  minum lagi untuk dua jam, kadarnya akan berubah menjadi sekitar 0,05, atau hanya turun sekitar 0,015 per jam (hitungan ini berdasarkan standar di Amerika Serikat dimana konten alkohol dalam darah dihitung sebagai persentase dari gram alkohol yang dikonsumsi per setiap 100 mililiter darah).

Baca Juga : Dua Kera Kloning Dilahirkan: Ilmuwan Cina Dobrak Hambatan Kloning pada Primata

Breathalyzer (satu merek alat untuk mengukur BAC dalam tubuh), mengukur BAC Anda dengan menghitung berapa banyak alkohol yang ada di udara yang Anda hancurkan. Untuk referensi, Anda bisa dianggap berada dalam kondisi DUI (driving under influence/mengendara dalam pengaruh alkohol) jika Anda mengemudi sambil memiliki BAC 0,08 atau lebih tinggi.