Bermodalkan KGB BJB, ASN Cirebon Membuka Bisnis Peternakan

PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) merangkul debitur aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki pola produktif di luar pekerjaan utama mengabdi pada publik.

Bermodalkan KGB BJB, ASN Cirebon Membuka Bisnis Peternakan
istimewa

INILAH, Cirebon - PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) merangkul debitur aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki pola produktif di luar pekerjaan utama mengabdi pada publik.

Berbisnis di luar pengabdian pada negara itu menjadi persiapan melanjutkan keberlangsungan ekonomi pascapensiun. Dengan kebutuhan yang ada, BJB berusaha menjembatani para ASN dengan program Kredit Guna Bhakti (KGB).

Secara umum, KGB diberikan khusus untuk debitur berpenghasilan tetap seperti ASN, pegawai BUMD, dan pegawai swasta berpenghasilan tetap. Aturannya, payroll gajinya telah atau belum disalurkan melalui BJB atau tempat debitur bekerja telah memiliki perjanjian kerjasama dengan BJB. Dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur yang digunakan untuk keperluan multiguna.

Secara umum, BJB sebagai salah satu produk agen perubahan nasional mendorong program KGB sebagai pembiayaan pengembangan usaha, pendirian usaha, kebutuhan dana pendidikan. Termasuk, kebutuhan konsumtif. Namun, banyak debitur yang memanfaatkan KGB menjadi kegiatan produktif.

Sedangkan, teknis kredit program KGB itu angsuran kredit akan dipotong otomatis dari setiap gaji yang diterima pegawai setiap bulan. Besaran angsuran dapat disesuaikan dengan nilai penghasilan debitur yang mengacu pada tenor pengembalian.

Untuk plafon pinjaman, dimulai dari nominal Rp10 juta hingga Rp500 juta. Adapun untuk tenor pengembalian dapat dimulai dari jangka waktu 12 bulan hingga 15 tahun. 

Salah satu debitur yang aktif dalam program KGB ini yakni Maman Romadi. Dia merupakan ASN yang mengabdi pada Dinas Perhubungan Jabar di Cirebon. Pria kelahiran 17 April 1957 itu mengaku sudah mengabdi di Dinas Perhubungan selama 32 tahun. Selain itu, selama 20 tahun dia sudah menjadi debitur kredit dari BJB.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani