Dewan Guru Besar UI Tawarkan Solusi Tangani Food Waste di Indonesia

Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) memberikan solusi penanganan yang tepat dalam fenomena food waste (makanan yang tersisa) di Indonesia.

Dewan Guru Besar UI Tawarkan Solusi Tangani Food Waste di Indonesia
Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) memberikan solusi penanganan yang tepat dalam fenomena food waste (sisa makanan) di Indonesia. (Foto Antara)

INILAHKORAN,Depok-  Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof Bambang Wispriyono mengatakan, food waste terbagi menjadi tiga, yakni not avoidable waste (tidak dapat dihindari dari rantai konsumsi), facultative avoidable waste (terjadi karena kebiasaan konsumen yang berbeda), serta avoidable waste (bisa dihindari melalui pengolahan food waste, seperti program komposisasi).

Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan pemahaman lebih lanjut mengenai pengelolaan berbagai jenis food waste.

Sementara Guru Besar Fakultas Teknik UI, Prof Paramita Atmodiwirjo menyebutkan beberapa langkah yang dapat diterapkan. Ia mengutip penjelasan The Urban Food System Approach tentang bagaimana makanan melewati tahap panjang, mulai dari produksi, distribusi, konsumsi, hingga sisa makanan dibuang.

Baca Juga : Kemenhub Mulai Antisipasi Kemacetan Jelang Nataru

"Food waste dapat dicegah jika konsumen mempertimbangkan beberapa hal sebelum membelinya, seperti berapa lama makanan dapat disimpan, berapa porsi makanan yang dibutuhkan, serta apakah kemasan dapat didaur ulang. Selain itu, konsumen harus memanajemen penyimpanan makanan agar tidak menjadi limbah," katanya.

Dosen Fakultas Psikologi UI, Dr Ratna Djuwita mengatakan food wast merupakan akibat dari perilaku manusia, sehingga masuk dalam ruang lingkup psikologi lingkungan.

Perilaku food waste berpotensi membuat sisa makanan menjadi tumpukan sampah atau limbah makanan. Berdasarkan Theory of Planned Behavior, jika ingin mengubah perilaku food waste dapat dilihat dari intensi atau niat untuk menguranginya.

Baca Juga : Sama Dengan Tersangka Lainnya, Polri Sebut Tak Ada Perlakuan Khusus Kepada firli Bahuri

Hal tersebut didorong oleh adanya sikap terhadap intensi, norma diri atau harapan sosial, serta persepsi terhadap kemampuan mencegah food wast.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto