Emil Buktikan Berkat Pemanfaatan Teknologi, Pertanian Jawa Barat Menjadi Lebih Baik

INILAHKORAN, Bandung – Baru-baru ini Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri panen raya benih padi, di Desa Bojong Tengah, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Sumedang.

Kala itu, Emil –sapaan Ridwan Kamil membuktikan bahwa berkat pemanfaatan teknologi terkini, pertanian di Jawa Barat menjadi lebih baik. Satu hektare lahan sawah yang biasanya memakan waktu hingga tiga hari kata dia, kini lewat kecanggihan teknologi hanya membutuhkan waktu empat jam.

Tentunya ini dapat menjadi angin segar bagi Jawa Barat, untuk mengakselerasi produksi padi dalam mewujudkan provinsi swasembada beras. Terlebih dalam satu tahun, kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat ini sudah terwujud surplus hingga 1,5 juta ton.

Baca Juga : Asyik, Jawa Barat Punya Destinasi Wisata Anyar di Jatinangor Sumedang

“Saat ini saya sedang berada di Subang, sedang panen dengan hasil yang luar biasa. Kami di Jawa Barat sedang memulai program teknologi mekanisasi. Contohnya satu hektare biasanya dua sampai tiga hari kalau manual, sekarang cukup empat jam. Betapa cepat untuk proses peningkatan produksi dan efisiensi panen. Mobil (mobil pemanen padi) ini yang Insya Allah kita perbanyak di seluruh Jawa Barat,” ujar Emil di video dalam akun media sosialnya.

Tidak hanya itu, drone yang biasanya digunakan untuk mengambil visual kini turut diaplikasikan dalam pertanian. Baik dalam pemetaan lahan yang terkena hama, juga dimanfaatkan untuk menyebarkan cairan pestisida bagi tanaman.

“Juga mengupgrade semua produksi di Jawa Barat dengan teknologi-teknologi terbaru, salah satunya drone. Drone tidak hanya dipakai fofotoan, tapi juga dipakai untuk memetakan daerah yang kena hama, melakukan penyebaran pestisida dan lain-lain. Inilah transformasi teknologi untuk pertanian di Jawa Barat,” ucapnya.

Baca Juga : Emil Sebut Ekshibisi Kereta Cepat di November 2022

Dari hasil panen benih padi di Kabupaten Subang ini kata Emil, telah dilakukan ekspor ke sejumlah provinsi mitra Jawa Barat. Ini menunjukkan bahwa Jabar telah kembali menjadi sentra benih unggulan di Indonesia.