Hotel Asal Majalengka Mau IPO, Baguskah Sahamnya?
Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Selasa, 11/6/2019), saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) langsung menyentuh titik auto-rejection atas.
INILAH, Jakarta - Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Selasa, 11/6/2019), saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) langsung menyentuh titik auto-rejection atas.
Saham FITT mengalami kenaikan sebesar 69,61% ke level Rp173 per saham di saat Indeks Perdagangan melemah 0,1% ke level 804,81. Kenaikan harga saham FITT di awal perdagangan tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak satu kali dan volume transaksi sebanyak satu lot.
Fitra Hotel menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi efek yang menetapkan harga penawaran umum saham FITT senilai Rp102 per saham. "Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah dilakukan oleh penjamin emisi, maka ditetapkan harga penawaran sebesar Rp102 per saham," kata Direktur Utama Fitra Hotel di Gedung BEI Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Sementara itu, menurut Direktur Utama Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo, pada pelaksanaan IPO, emiten ke-13 di 2019 ini melepas saham ke publik sebanyak 220 juta lembar atau sebesar 36,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor pernuh Perseroan. Sehingga, FITT berhasil memperoleh dana dari pasar modal sebesar Rp22,4 miliar.
"Sebanyak 49 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi tambahan landbank oleh anak usaha, yakni PT Bumi Majalengka Permai (BMP). Tanah tersebut seluas 2,32 hektar di Majalengka, Jawa Barat untuk pembangunan convention hall," paparnya.
Sedangkan, sebesar 30 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun convention hall berkapasitas 500 orang yang akan beroperasi pada Oktober 2019 dan sisanya sebesar 21 persen untuk modal kerja BMP selaku anak usaha yang mengelola Fitra Hotel. (INILAHCOM)
