KNPI Malaysia Rekomendasikan Platform Zakat Untuk Pekerja Migran

KNPI Malaysia rekomendasikan platform zakat yang khusus menjangkau pekerja migran Indonesia (PMI) hingga pelajar yang ada di Malaysia.

KNPI Malaysia Rekomendasikan Platform Zakat Untuk Pekerja Migran
KNPI Malaysa rekomendasikana platform zakat bagi pekerja migran. (antara)

INILAHKORAN, Jakarta - Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP-KNPI) Malaysia merekomendasikan adanya platform zakat yang khusus menjangkau pekerja migran Indonesia (PMI) hingga pelajar yang ada di Malaysia.

“Kami berharap bahwa ada platform khusus mengenai zakat yang dikelola untuk kemaslahatan PMI maupun pelajar kita di Malaysia mengingat belum ada platform khusus untuk hal tersebut,” kata Ketua BP-KNPI Malaysia Tengku Adnan di Kuala Lumpur, Minggu 14 Agustus 2022.

Rekomendasi tersebut juga ia sampaikan saat bertemu dengan anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni di kantor BP-KNPI Malaysia pada Sabtu (14/8) malam, bersama beberapa pengurus dan sejumlah perwakilan pelajar dari berbagai universitas di Malaysia.

Baca Juga : Besok Komnas HAM Cek TKP Duren Tiga, Mabes Polri Siap Dampingi Lokasi Penembakan Brigadir J Tersebut

Menurut dia, perlu ada program kerja nasional yang fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat Indonesia di Malaysia. Salah satunya dapat melalui badan zakat, yang juga dapat mengelola platform bagi PMI hingga pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Malaysia.

“Kami tentunya akan berusaha untuk terus membantu kerja-kerja pemerintah Indonesia yang berpihak kepada Masyarakat Indonesia di Malaysia. Selama hal tersebut baik untuk warga negara Indonesia di sini,” ujar dia.

Salah satu pelajar Indonesia di Malaysia, Doni Ropawandi turut menyampaikan aspirasinya mengenai pengaktifan kembali tenaga musiman haji (temus) dari Malaysia.

Baca Juga : Tahan Imbang Favorit Juara, Timnas Hockey Putri Indonesia Melenggang ke Semifinal

“Mungkin ini merupakan salah satu hal paling penting bagi teman-teman pelajar di sini, bahwa kami berharap pengaktifan temus dari Malaysia dapat menambah pengalaman mahasiswa kita yang ada di Malaysia, yang khusus mendalami kajian keislaman terutama dalam hal komunikasi bahasa Aab secara langsung,” ujar dia.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti