Layanan Penyakit Jantung RSUD Kota Bogor untuk Semua Lapisan

umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengembangkan layanan jantung terpadu, meliputi fasilitas, prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani berbagai jenis penyakit jantung dan pembul

Layanan Penyakit Jantung RSUD Kota Bogor untuk Semua Lapisan
INILAH, Bogor – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mengembangkan layanan jantung terpadu, meliputi fasilitas, prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani berbagai jenis penyakit jantung dan pembuluh darah. Selain itu cakupan pelayanan penyakit jantung menyasar seluruh lapisan masyarakat, meskipun tata laksana penyakit ini memerlukan teknologi dan biaya tinggi.
 
Direktur RSUD Kota Bogor Dewi Basmala menuturkan, berdasarkan data nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Terlebih ada perubahan profil sosial ekonomi dari penderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang tadinya hanya kelompok sosial menengah ke atas tetapi sekarang menyasar kelompok sosial ekonomi rendah. 
 
"Karena itulah kami mengembangkan layanan jantung terpadu. Saat ini kami memiliki dua poliklinik jantung, tujuh tempat tidur ruang Intensive Cardio Unit (ICVCU), satu laboratorium katerisasi (cathlab), dan satu unit medical cek up jantung. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan mampu melayani deteksi dini, tindakan diagnosik, dan intervensi kardiovascular," ungkap Dewi kepada INILAH, Minggu (7/4/2019).
 
Dewi melanjutkan, untuk layanan Cathlab di RSUD Kota Bogor bagi peserta layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dipastikan sudah terlindungi sepenuhnya. Umumnya, peserta BPJS harus membayar sebagian biaya apabila ingin mendapatkan layanan cathlab. 
 
"Ini terobosan terbaru kami dengan mengembangkan layanan jantung terpadu. Masyarakat kelas ekonomi rendah bisa merasakan fasilitas tanpa khawatir biaya asalkan menjadi peserta BPJS Kesehatan. Masyarakat mengetahui layanan cathlab memerlukan biaya tinggi. Tahun 2019 ini pelayanan jantung terpadu sudah bisa dilakukan 100 persen," tambahnya.
 
Dewi menjelaskan, faktor penyebab tingginya angka kejadian penyakit jantung koroner atau gagal jantung adalah masyarakat belum sepenuhnya memahami faktor resiko penyakit jantung koroner. Dengan adanya central jantung di RSUD Kota Bogor, deteksi dini bisa dilakukan sehingga terlihat apakah pasien mempunyai potensi menderita penyakit jantung.
 
"Kami harapankan masyarakat bisa melakukan pemeriksaan dengan adanya layanan jantung terpadu di RSUD Kota Bogor ini," jelasnya. 
 
Kasi Pelayanan Medik RSUD Kota Bogor Andi Tatat menuturkan, dengan layanan cathlab pasien dapat dideteksi apakah pada pembuluh darah dijantungnya ada sumbatan atau tidak, dengan SDM yang sudah berpengalaman dan alat canggih layanan cathlab RSUD Kota Bogor 100 persen bisa dilakukan tahun 2019 ini.
 
"Karena layanan cathlab ini beresiko tinggi kami sudah siapkan SDM mumpuni dan alat yang canggih. Ketakutan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan ketika merasakan kesemutan didada kiri menjadi faktor penyakit jantung tidak terdeteksi sejak dini. Maka saya sarankan apabila mengalami kesemutan didada kiri, segera lakukan pemeriksaan. Peserta BPJS Kesehatan dijamin biaya tercover semua di RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan layanan jantung terpadu," pungkasnya. 


Editor : inilahkoran